Tumbuh 12,36%, Per Juni 2024 Penyaluran Kredit Perbankan Tembus Rp7.478 Triliun
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai anggota Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) menjaga sektor jasa keuangan nasional dengan kinerja industri perbankan Indonesia yang terjaga stabil.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa per Juni 2024, jumlah kredit perbankan mengalami kenaikan didukung dengan tingkat permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) Perbankan yang tinggi sebesar 26,18%.
Sedangkan penyaluran kredit perbankan mencapai Rp7.478 triliun atau tumbuh 12,36% yoy didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy.
Baca Juga: Survei Terbaru OJK, Indeks Literasi dan Inklusi Keuangan RI Tembus 65,43% dan 75,02%
"Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36% yoy atau sebesar Rp7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy," kata Mahendra Siregar, dalam konferensi pers Hasil Rapat Berkala KSSK III Tahun 2024 di Jakarta, Jumat (2/8/2024).
Mahendra menambahkan, sejalan dengan pertumbuhan kredit, Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh menjadi 8,45% yoy atau sebesar Rp8.722 triliun, dengan giro yang menjadi kontributor terbesar yaitu tumbuh 13,48% yoy.
Selain itu, likuiditas perbankan pada Juni 2024 memadai dengan rasio Alat Likuid/Non-Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing tercatat sebesar 112,33% dan 25,37%, jauh di atas threshold masing-masing sebesar 50% dan 10%.
"Risiko kredit perbankan juga terjaga dengan rasio Non-Performing Loan (NPL) nett dan NPL gross yang tetap rendah di bawah ambang batas, masing-masing berada di 0,78% dan 2,26%," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Fajar Sulaiman
Advertisement