Pemerintah melalui Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Arifin Tasrif mengungkapkan ada rencana pemanfaatan pembangkit listrik tenaga nuklir dengan menggunakan small medium reactor (SMR) di wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar).
Upaya ini merupakan salah satu peta jalan Pemerintah dalam memastikan ketahanan energi melalui diversifikasi sumber energi dan pengurangan emisi karbon.
Baca Juga: Indonesia Bakal Punya Nuklir dari Rusia? Prabowo Bahas Ketahanan Energi dengan Putin
”Kita mengkaji pemakaian small medium reactor (SMR) untuk daerah-daerah yang memang sangat membutuhkan dan perlu (listrik), ya daerah sini kita perlu mikirin (papua) di sini juga terisolasi (kalimantan). Jadi, kita perlu mikirin pakai itu,” ujar Arifin pada awak media di Dirjen Migas, Jum’at (02/08/20204).
Sementara itu Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P. Hutajulu menyatakan bahwa memang pengembangan pembangkit nuklir kini telah menjadi salah satu opsi dan bagian integral dari Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) selaras dengan agenda transisi energi RI.
Namun demikian hal ini masih membutuhkan effort lebih, pasalnya stigma masyarakat masih kurang positif terhadap penggunaan nuklir.
Baca Juga: Menteri ESDM Enggan Jawab Isu Reshuffle Kabinet
"Kita perlu mengedukasi masyarakat tentang keuntungan dan keselamatan penggunaan energi nuklir, serta langkah-langkah mitigasi risiko yang telah diterapkan," imbau Jisman pada Workshop Aspek Keselamatan, Kelistrikan, dan Keekonomian dari Teknologi ThorCon 500 MW di Jakarta, Selasa (30/7).
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement