Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Impor Minyak Sawit India Tercatat Melonjak, Ada Apa?

Impor Minyak Sawit India Tercatat Melonjak, Ada Apa? Kredit Foto: Unsplash/Girish Dalvi Iz
Warta Ekonomi, Jakarta -

Impor minyak kelapa sawit dan kedelai India mencapai level tertingginya dalam setahun pada bulan Juli lalu. Hal tersebut dikonfirmasi melalui laporan dari enam pedagang pada Jumat lalu. Adapun lonjakan ini terjadi akibat penyuling yang meningkatkan pembelian menyusul koreksi harga dan antisipasi potensi kenaikan bea masuk.

India, sebagai importir minyak nabati terbesar di dunia dengan impor minyak yang lebih tinggi, berkontribusi dalam membantu mengurangi persediaan di produsen utama seperti Indonesia dan Malaysia. Di sisi lain, juga mendukung harga acuan global.

Baca Juga: Harga Minyak Kian Lemah, Diancam Perang hingga Resesi AS

Impor minyak sawit India pada bulan Juli meningkat 39% dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang mencapai 1,09 juta metric ton. Angka tersebut ditetapkan sebagai tertinggi sejak Agustus 2023.

“Margin penyulingan yang positif untuk minyak sawit pada bulan Mei dan Juni ini mendorong sebagian besar pembeli untuk memesan pengiriman bulan Juli,” ucap Rajesh Patel, mitra pengelola di pedagang dan pialang minyak nabati GGN Research, dikutip Warta Ekonomi, Selasa (6/8/2024).

Selain minyak sawit, impor minyak kedelai India juga melonjak sebesar 43% pada bulan Juli, setara dengan 394.000 metrik ton. Angka tersebut ditetapkan sebagai angka tertinggi dalam 13 bulan. 

CEO Sunvin Group, Sandeep Bajoria, menjelaskan bahwa ekspektasi kenaikan bea dalam anggaran tahun keuangan 2024 – 2025 mendorong pembeli untuk meningkatkan pembeliannya. Kendati demikian, Menteri Keuangan, Nirmala Sitharaman, tidak membuat perubahan pada struktur bea masuk minyak nabati dalam anggaran yang disampaikan minggu lalu.

Baca Juga: Emiten CPO Torehkan Laba Bersih Fantastis di Semester I 2024

Sebagai informasi, India mengimpor minyak sawit terutama dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Sementara minyak kedelai dan minyak bunga matahari diimpor dari Argentina, Rusia, Brasil, dan Ukraina. Di sisi lain, impor minyak bunga matahari ini menurun 22% pada bulan Juli menjadi 364.000 metrik ton dari rekor pengiriman bulan sebelumnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: