Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Lestarikan Kuliner Nusantara Lewat Ajang Kompetisi KoMuNu

Lestarikan Kuliner Nusantara Lewat Ajang Kompetisi KoMuNu Kredit Foto: Rahmat Saepulloh
Warta Ekonomi, Bandung -

Indonesia memiliki keanekaragaman kuliner khas sebagai bagian dari budaya Nusantara. Hanya saja, ada beragam tantangan yang harus dihadapi agar warisan ini bisa tetap terjaga, dikenal dan dinikmati oleh generasi muda.

Hal ini yang melatarbelakangi adanya kompetisi Koki Muda Nusantara (KoMuNu) yang dihelat Happy Harvest Supermarket dalam rangka HUT RI ke- 79. Acara tersebut diselenggarakan di Area Downtown Walk, Summarecon, Kota Bandung.

Chef Martin Praja mengatakan saat ini sajian kuliner khas Nusantara digempur oleh makanan dari luar negeri. Hal ini harus menjadi perhatian agar makanan tradisional tetap bisa diketahui dan dinikmati oleh anak muda.

“Industri kuliner tumbuh sangat baik. Banyak café dan UMKM yang bermunculan. Ini sangat baik. Tapi, tetap saja, sajian kuliner khas Nusantara harus tetap bisa kita jaga,” kata Chef Martin kepada wartawan di Bandung, Minggu (11/8/2024).

“Jadi yang pertama kita harus memberikan edukasi kepada para pelaku dan kita harus memberikan dorongan kepada para pelaku industri kuliner. Yang pastinya kita harus mencintai kuliner nusantara dan itu dimulai dari mana? tentunya dimulai dari rumah terlebih dahulu,” sambungnya.

Dia mendorong kepada para pelaku yang bergerak di industri kuliner agar terus mengenalkan bermacam makanan khas daerah di samping sajian makanan modern atau dari negara lain.

“Yang pertama, kita harus pede dulu sama produk kita, barulah kita bisa mempromosikan produk-produk yang kita buat melalui berbagai sosial media yang bisa kita manfaatkan,” katanya.

Adapun, Direktur Happy Harvest Supermarket Meshvara Kanjaya menjelaskan KoMuNu bukan sekedar ajang mencari bakat terbaik tetapi juga memberikan panggung bagi anak muda untuk mengenalkan sekaligus mengolah kuliner khas Nusantara agar lebih dicintai dan tidak kalah bersaing dengan jenis masakan dari negara lain. 

“Kekhasan kuliner Indonesia yang kaya akan rempah dan rasa, serta memiliki banyak nilai sejarah yang saat ini telah masuk top rank dunia patut untuk tetap kita lestarikan agar bisa sama populernya dengan kuliner dari negara Asia lainnya seperti Jepang dan Korea,” jelasnya.

Dia berharap penyelenggaraan KoMuNu bisa berkembang dan berjalan secara rutin tiap tahun. Kolaborasi dan pihak yang dilibatkan bisa lebih luas, termasuk bisa menggandeng lebih banyak chef.

“Ini adalah event pertama kali. Sesuatu yang besar akan dimulai dari yang kecil. Doakan agar kompetisi ini bisa terus berjalan secara rutin dan terus berkembang,” katanya.

Sementara itu, dalam ajang Kompetisi KoMuNu tersebut, puluhan peserta yang terbagi dalam beberapa tim bersaing memperebutkan hadiah total senilai Rp14 juta. Mereka mengikuti babak penyisihan pada Sabtu (10/8). Tim yang lolos berlaga di babak final pada Minggu (11/8). Rangkaian acara dimeriahkan pula oleh cooking demo, culinary talkshow hingga quiz dan doorprize.

Sejumlah juri professional dihadirkan untuk menguji kemampuan para peserta yang mayoritas berusia 15 hingga 24 tahun. Para juri tersebut di antaranya Chef Martin Praja selaku professional chef, Chef Lilik Hariyanto dari Universitas Pradita, Chef Surya, Ir. Petrus Gandamana serta Direktur Happy Harvest Supermarket yakni Meshvara Kanjaya.

Baca Juga: You Love Mee: Peluang Bisnis Franchise Mi yang Menjanjikan di Industri Kuliner Indonesia

Selain rasa dari makanan yang disajikan, para juri akan menilai kekompakan, ide, kebersihan, penggunaan bahan baku yang efektif, presentasi dan penjelasan Sejarah mengenai makanan. Semua indikator penilaian itu merupakan standar yang harus dikuasai ketika seseorang terjun dalam industri.

Mekanisme kompetisi dibuat menarik yaitu dengan konsep “Misteri Box”, dimana masing-masing peserta mendapatkan kotak yang berbeda dan dituntut untuk mengkreasikan masakan sesuai dengan bahan di dalam kotak tersebut. Dengan waktu kurang lebih 90 menit, peserta diharapkan mampu memberikan hasil masakan terbaik mereka yang akan dinilai berdasarkan keterampilan memasak, kebersihan saat memasak, cita rasa hingga presentasi hasil masakan di hadapan para dewan juri.

Setelah melewati penjurian yang sangat ketat, akhirnya terpilih 3 grup pemenang dari kompetisi Koki Muda Nusantara 2024. Juara pertama didapatkan oleh Anindya Ghaida Qiarunisa dan Khaerunesya Azahra Retania dari dari  Politeknik Pariwisata NHI Bandung. Mereka berhak atas hadiah berupa uang tunai senilai Rp5 juta dan barang elektronik dari Oxone.

Pemenang Kedua ditempati oleh Jibran Virgiawan Arahmam dan ⁠Silvia Desi dari Akademi Tata Boga Bandung. Mereka berhak atas tunai senilai Rp3 juta dan barang elektronik dari Oxone.

Pemenang Ketiga diisi oleh Muhammad Rendy Isna Hadi Pradana dan ⁠Nabil Atqiya dari Akademi Tata Boga Bandung. Mereka berhak atas hadiah berupa uang tunai senilai Rp1,5 juta dan barang elektronik dari Oxone. 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Saepulloh
Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: