Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Global Connections
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menteri ESDM: DDF Crewboat akan Maksimalkan Produksi Gas dalam Negeri

Menteri ESDM: DDF Crewboat akan Maksimalkan Produksi Gas dalam Negeri Kredit Foto: Pertamina

Pada kesempatan yang sama, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga mengapresiasi atas upaya yang dilakukan PHM dengan kapal DDF. Hal itu merupakan salah satu wujud nyata Indonesia menjalankan rekomendasi IMO untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan iklim dengan mengurangi emisi dari transportasi laut. 

"Dengan melakukan berbagai upaya, di antaranya green shipping, ini sejalan dengan apa yang diinisiasi oleh IMO dan kita harus dukung serta kita harus melakukan mitigasi kewajiban penggunaan bahan bakar rendah sulfur," imbuhnya.

Baca Juga: Menteri ESDM Sebut Belum Ada Kandidat Pengembang untuk Nuklir Hingga Saat Ini

Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto menyampaikan apresiasinya atas keberhasilan PHM dalam melakukan konversi bahan bakar diesel dual fuel crewboat yang menggabungkan penggunaan bahan bakar gas (LNG) di era transisi energi yang tengah berlangsung. Langkah ini sejalan dengan renstra Indonesia Oil & Gas (IOG) 4.0 yaitu menjaga keberlanjutan lingkungan dan salah satu implementasi program Low Carbon Initiative (LCI).

“Selain memberikan dampak positif dalam menjaga lingkungan, penggunaan LNG akan memberikan efisiensi biaya bagi PHM dan jika diikuti oleh KKKS lain, maka akan meningkatkan efisiensi operasional industri hulu migas serta menjadi salah satu terobosan mendorong penggunaan gas menggantikan minyak di dalam negeri,” imbuh Dwi.

Sementara itu General Manager PHM, Setyo Sapto Edi menyampaikan teknologi kapal DDF tersebut merupakan bagian dari efisiensi transportasi yang dilakukan oleh PHM. Apabila menggunakan kapal berbasis diesel akan memakan bahan bakar sebanyak 1.500 liter per hari, dan menggunakan DDF, bahan bakar diesel hanya sekitar 40% dan 60% sisanya dari gas alam cair (Liquefied Natural Gas/LNG) .

"Efisiensi yang kami dapatkan dari crewboat tersebut adalah kalau kita estimasi konsumsi bahan bakar selama satu hari sebanyak 1.500 liter, kemudian setelah dimodifikasi menjadi kapal DDF, kita akan mengganti 60% konsumsi bahan bakar dengan 30 MMBTU LNG, maka efisiensi yang bisa kita peroleh adalah sekitar Rp 12 juta per hari," papar Setyo.

Sebagai informasi, DDF Crewboat adalah kapal dengan mesin diesel yang dimodifikasi sehingga mesin tersebut bisa berjalan dengan campuran bahan bakar diesel dan LNG. Teknologi ini tidak sepenuhnya menghilangkan penggunaan bahan bakar diesel, tapi akan mengurangi pemanfaatan diesel. Tabung LNG akan diletakkan pada kompartemen tangki bahan bakar.

Dari hasil studi PHM, potensi optimasi dari pemanfaatan DDF tersebut akan mengurangi penggunaan bahan bakar diesel sekitar 6.050 Kiloliter per tahun untuk 10 crewboat yang beroperasi di offshore WK Mahakam, dan berpotensi mengurangi biaya operasional sebesar USD 4,1 juta per tahun.

Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso menambahkan, pihaknya sebagai perusahaan induk (holding company) Pertamina Group mengapresiasi upaya PHM dalam inovasi kapal DDF ini, karena akan berkontribusi pada pengurangan emisi, mendorong tercapainya NZE, serta di sisi operasional akan meningkatkan efisiensi bahan bakar. Pemanfaatan gas (Liquefied Natural Gas) sebagai alternatif bahan bakar pun akan meningkatkan pemanfaatan energi transisi. 

Baca Juga: BPH Migas Tegaskan Pentingnya Optimalisasi Gas Bumi sebagai Energi Transisi

"Uji coba pengoperasian kapal DDF yang mengkombinasi penggunaan bahan bakar Diesel dan LNG merupakan langkah maju dan sejalan dengan target Pertamina sebagai pemimpin energi transisi, karena energi LNG lebih efisien dan ramah lingkungan," tandas Fadjar.

Halaman:

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: