Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Konten-Konten Populer untuk Gen Alpha dari Mediababy Munculkan Kekhawatiran pada Masa Depan Media Sosial

Konten-Konten Populer untuk Gen Alpha dari Mediababy Munculkan Kekhawatiran pada Masa Depan Media Sosial Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Seperti kebanyakan anak berusia 12 tahun, Cooper Ng adalah penggemar berat video game. Setiap hari, dia bisa memainkan game Roblox selama satu sampai dua jam.

Namun baru-baru ini, ketika ia sedang menjelajahi video short YouTube, Cooper Ng menemukan video berjudul "Evolution of Huggy Wuggy" dan dia pun berhenti scrolling. Beberapa detik pertama video tersebut menampilkan karakter biru yang menakutkan dengan bibir merah dan gigi yang tajam.

Cooper Ng langsung penasaran. Dia juga melihat kolom komentar video tersebut yang dipenuhi banyak testimoni. "OMG, saya sangat menyukainya!!!" tulis seseorang dalam kolom komentar.

Huggy Wuggy adalah karakter dari Poppy Playtime, sebuah game horor yang telah dilaporkan karena dinilai berbahaya bagi anak-anak. Faktanya, permainan ini juga cukup populer di Indonesia.

Dengan menggunakan akun Steam milik kakaknya, Cooper Ng membeli layanan langganan Poppy Playtime. Namun, dia mengaku langsung berhenti bermain setelah itu, dengan alasan konten permainan yang "menyeramkan".

Channel YouTube video tersebut, yang memiliki nama "itxsharjeelch", menampilkan video pendek lainnya dengan jenis yang sama, yang menyasar pemirsa kalangan remaja dan mendokumentasikan evolusi karakter dari game horor.

Baca Juga: Gamecomm Indonesia Gandeng Sekuya Bawa Inovasi Baru di Perhelatan Indonesia Technology & Innovation 2024

Jika mencari judul serupa di YouTube, maka akan muncul channel-channel yang sangat mirip. Dengan mengklik bagian kontak yang tersedia di dalam channe/. Banyak di antara konten tersebut adalah milik atau setidaknya berafiliasi dengan Mediababy, sebuah perusahaan media yang menyebut dirinya sebagai "Defining Generation Z Media".

Didirikan oleh seorang remaja bernama Justin Muen Jin, Mediababy tumbuh dari platform media sosial yang sarat dengan meme dan kemudian berkembang secara eksponensial. Saat ini, jumlah follower Mediababy meningkat hingga tiga kali lipat menjadi 24 juta sejak tahun 2023. 

Bisnis Mediababy dibangun dan dikendalikan sepenuhnya oleh anak muda. Jin dan perusahaannya sukses melakukan transisi dari hobi menjadi sebuah bisnis besar tanpa menghilangkan daya tarik yang membuat mereka diterima sejak awal. Jin tak melewatkan banyak kesempatan untuk menghibur dan sering kali mencerahkan para pemirsa mudanya yang terus bertambah. Menggunakan daya influence-nya, Jin telah membangun sebuah "kerajaan media digital".

Sayangnya, Mediababy disebut mengambil keuntungan dari tindakan mengekspos anak-anak melalui tayangan yang berpotensi membahayakan. Common Sense Media sudah memperingatkan para orang tua akan Huggy Wuggy ini, "Meski tak ada kekerasan dalam hal grafis atau darah, tapi ada cipratan darah di setiap produksi. Selain itu, sifat horor dari permainan ini kemungkinan akan terlalu menakutkan bagi penonton dengan usia lebih muda." 

Selain itu, ada pula laporan berita yang mengaitkan karakter Huggy Wuggy dengan peristiwa anak-anak melompat keluar jendela atau permainan menahan napas. 

Sebagai generasi pertama yang benar-benar tumbuh dengan media sosial di ujung jari mereka, Gen Alpha juga menghadapi risiko terpapar iklan negatif. Misalnya, Mediababy disebut mengiklankan Stake.com yang merupakan platform kasino judi online.

Baca Juga: Bidik Target Market Gamers, Mie Kremezz Kolaborasi dengan Free Fire

Sebuah penelitian di Inggris terhadap lebih dari 600 orang, yang diterbitkan pada Oktober 2021, menemukan hampir setengah dari anak-anak melihat iklan judi online setiap minggu dan seperempatnya melihatnya setiap hari. Selain itu, dibandingkan orang dewasa, anak di bawah umur menganggap iklan judi online di Twitter hampir empat kali lebih menarik.

Tak mempermasalahkan konten, para follower dan subscriber Mediababy justru menuntut kualitas editing yang lebih baik. Mediababy meraih lebih dari 8 miliar penayangan pada tahun 2023 dan jumlah tersebut diperkirakan akan terus bertambah.

Meski berasal dari Amerika Utara, kini Mediababy sudah berekspansi ke Nigeria, India, Turki, dan Indonesia. Sebagian besar subscriber-nya bahkan tidak berasal dari Amerika Utara, yang merupakan tempat kelahiran Mediababy. Menurut seorang mogul media yang sebelumnya memiliki akses ke data Mediababy, hanya sekitar 40% dari total pemirsa mereka yang berasal dari Amerika Utara.

Perlu diketahui, ada sekitar 25% pemirsa Mediababy dari Amerika Serikat, 10% dari Inggris, 8% dari Kanada, dan sebanyak 10% berasal dari Indonesia. Dengan jumlah pemirsa tersebut, seseorang di baliknya adalah remaja berumur 17 tahu, Jin.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel:

Berita Terkait