Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

BI: Rupiah Tetap Menguat, Masuk Aliran Modal Asing Rp9,67 Triliun

BI: Rupiah Tetap Menguat, Masuk Aliran Modal Asing Rp9,67 Triliun Kredit Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Warta Ekonomi, Jakarta -

Bank Indonesia melaporkan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah ditengah kondisi perekonomian global dan domestik terkini.

Erwin Haryono, Asisten Gubernur mengatakan selama sepekan rupiah menguat di level Rp15.690 namun pada Jumat pagi nilai tukar rupiah berada di level Rp15.740.

"Pada pagi hari Jumat, 16 Agustus 2024 Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.740 per dolar AS," kata Erwin dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (16/8/2024).

Erwin mengatakan, pekan ketiga Agustus 2024 masuk aliran modal asing ke pasar keuangan RI senilai Rp9,67 triliun.

"Berdasarkan data transaksi 12-15 Agustus 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp9,67 triliun," tuturnya.

Erwin menjelaskan lebih rinci, aliran modal tersebut membeli neto Rp7,36 triliun di pasar Surat Berharga Negara (SBN), Rp2,18 triliun di pasar saham dan Rp0,13 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Baca Juga: Bos BI Luncurkan Buku Rupiah Untuk Kedaulatan Negara, Begini Isinya

Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 15 Agustus 2024, nonresiden tercatat jual neto Rp11,54 triliun di pasar SBN, sedangkan beli neto Rp179,37 triliun di SRBI dan beli neto Rp3,36 triliun di pasar saham.

Selanjutnya, berdasarkan data setelmen s.d. 15 Agustus 2024 pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto di SRBI sebesar Rp49,02 triliun, di pasar SBN sebesar Rp22,42 triliun, dan di pasar saham sebesar Rp3,02 triliun.

Erwin menambahkan, Yield SBN 10 tahun turun ke 6,72%, DXY atau Indeks Dolar yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF) melemah ke 102,98 da  Yield US Treasury (UST) Note 10 tahun turun ke level 3,91%.

"Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," imbuhnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: