Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama, Prof. Waryono Abdul Ghafur, menghadiri puncak perayaan Milad ke-19 LAZ Ibadurrahman di Klinik Pratama LAZ Ibadurrahman, Duri, Kabupaten Bengkalis.
Acara ini dihadiri oleh lebih dari 70 peserta, termasuk perwakilan pemerintah daerah, pimpinan lembaga zakat, serta masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan ini, LAZ Ibadurrahman meluncurkan dua program unggulan, yakni Beasiswa untuk 350 anak senilai Rp450.600.000 dan Program Kolaborasi KUA Pemberdayaan Ekonomi Umat senilai Rp350.000.000 untuk 70 penerima manfaat di 7 KUA di Kabupaten Bengkalis.
Prof. Waryono dalam arahannya menekankan pentingnya kehati-hatian dalam menyikapi informasi yang dapat memecah belah bangsa. Ia mengajak semua pihak untuk bersama-sama mendukung gerakan zakat dan wakaf di Duri.
"LAZ Ibadurrahman telah memberikan beasiswa dan mendidik bangsa. Jika LAZ semakin besar dan transparan, akan semakin banyak anak-anak yang terbantu," ujarnya.
Prof. Waryono juga memberikan apresiasi tinggi terhadap Klinik Pratama LAZ Ibadurrahman yang telah memberikan dampak positif bagi masyarakat Duri.
"Klinik ini tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau, tetapi juga menjadi contoh nyata kolaborasi antara zakat dan kesehatan. Saya berharap ke depan, klinik ini dapat berkembang menjadi rumah sakit berbasis zakat," katanya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Yayasan LAZ Ibadurrahman, Muhammad Ihsan, menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi bagi masyarakat Duri dan sekitarnya.
"Milad ke-19 ini bukan hanya perayaan, tetapi juga momentum untuk memperkuat visi kami dalam melayani dan memberdayakan umat. Kami berkomitmen untuk menjadikan LAZ Ibadurrahman sebagai lembaga zakat yang tidak hanya berdampak lokal, tetapi juga nasional dan global," ujarnya.
Prof. Waryono juga menyampaikan pesan penting kepada BAZNAS dan LAZ agar terus meningkatkan performa dan kepercayaan publik terkait dunia perzakatan. "Zakat adalah bisnis kepercayaan. Begitu masyarakat tidak percaya, itu tanda kiamat.
BAZNAS dan LAZ harus rutin melaporkan pengelolaan zakat dan siap diaudit, baik syariah maupun keuangan, untuk memperbaiki tata kelola," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa para amil zakat harus tampil profesional dan meningkatkan performa lembaga agar kepercayaan masyarakat tetap terjaga.
Dengan kehadiran para tamu penting seperti Bupati Bengkalis yang diwakili oleh Asisten 2, Tohirun, juga Kepala Bidang Penaiszawa Kementerian Agama Provinsi Riau, pimpinan BAZNAS dan lembaga zakat lainnya, acara ini menjadi bukti nyata kolaborasi berbagai pihak dalam mendukung pemberdayaan umat di Kabupaten Bengkalis.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Advertisement