Anies Baswedan resmi batal maju dalam Pilkada Jabar usai sebelumnya juga gagal mengikuti Pilkada Jakarta. Pihak Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang sebelumnya santer diberitakan bakal mendukung Anies pun akhirnya buka suara.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menyebut bahwa Anies secara khusus memang tidak masuk opsi untuk dimajukan dalam Pilkada Jabar.
"Secara khusus tidak. Tapi ini menunjukkan bagaimana memang publik memberikan suatu persepsi yang cukup luas," ucap Hasto di kantor DPP PDIP, Jumat (30/8) dini hari.
Baca Juga: Habis Kesabaran! DPD PDIP Bocorkan Sosok Penghalang Anies Ikut Pilkada Jabar
Meski begitu, Hasto menyatakan bahwa aspirasi dari masyarakat kini menjadi jembatan adanya komunikasi antara PDIP dan Anies. Hal itu, menurut Hasto, dapat menjadi modal penting untuk nantinya membangun kerja sama.
"Kami terus melakukan komunikasi yang sangat positif dengan Pak Anies dan ada saling kesepahaman dan ini akan menjadi modal bagi kerja sama ke depan," ujarnya.
Anehnya, seolah tak kompak dengan Hasto yang menganggap Anies bukan pilihan, Ono Surono justru mengungkap hal berbeda. Ketua DPD PDIP Jawa Barat itu mengklaim Anies awalnya adalah opsi utama untuk diusung di Pilkada Jabar.
Hanya saja, Ono menyatakan bahwa pencalonan Anies mendapat tantangan dari orang-orang yang memiliki kekuatan politik besar di Indonesia.
"Kenapa gagal? Kami menghadapi tantangan yang besar, tangan-tangan yang tidak menyetujui Pak Anies diusung PDIP," kata Ono saat konferensi pers di kantor KPU Jawa Barat, Jumat (30/8) dini hari.
Ia pun tak segang menyebut Mulyono dan geng sebagai sosok di balik gagalnya Anies maju Pilkada Jabar.
"Kekuatan yang sangat besar itu yang pada akhirnya membuat Pak Anies tidak jadi diusung. Mulyono dan geng," beber Ono.
Baca Juga: Jika Diusung PDIP, Anies Harus Siap Jadi 'Boneka' Megawati
Sementara itu, Juru Bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid mengatakan bahwa kliennya enggan mengikuti Pilkada Jabar karena memang tidak ada permintaan khusus baik dari masyarakat maupun partai politik setempat.
"Memang Jabar itu tidak ada secara khusus permintaan dari warga masyarakat maupun aspirasi dari parpol di tingkat daerah maupun di tingkat wilayah," ungkapnya.
"Dengan berbagai pertimbangan tentunya Mas Anies telah menyampaikan pertimbangan bahwa tidak maju di Jawa Barat," imbuh Sahrin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement