Pengamat politik Refly Harun menilai konstelasi Pilkada DKI Jakarta 2024 adalah Presiden Joko Widodo (Jokowi) berhadapan dengan Presiden terpilih Prabowo Subianto melalui Pramono Anung-Rano Karno (Prano) melawan Ridwan Kamil-Suswono.
Refly Harun melihatnya melalui Pramono Anung yang mengatakan akan meminta solusi persoalan Jakarta kepada Jokowi dan Anies Baswedan, dirinya menggaris bawahi nama mantan Wali Kota Solo itu.
Baca Juga: Pertemuan Anies dan Pramono-Rano Karno di CFD Bisa Berpengaruh Besar untuk Pilkada DKI Jakarta
"Sepertinya pasangan Prano ini mau mencoba merangkul Anies, dan lama-lama pasangan Prano ini sepertinya pasangan yang berhak untuk berhadapan antara Istana lama dan Istana baru, Ridwan Kamil diendorse oleh Prabowo sementara Prano diendorse oleh Jokowi," ucapnya.
"Jadi begitu sepertinya konstelasinya karena Pramono Anung juga bilang akan minta solusi persoalan Jakarta ke Jokowi dan Anies, kelihatan ya, ke Jokowi dan Anies," imbuhnya, dikutip dari YouTube Refly Harun, Selasa (3/9).
Untuk diketahui, Ridwan Kamil-Suswono maju Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan didukung 13 partai politik (parpol), sedangkan Pramono Anung-Rano Karno didukung PDIP. Sekadar informasi, Pramono diketahui merupakan Sekretaris Kabinet dan orang dekat Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sementara itu, Ketua KPU Jakarta Wahyu Dinata mengatakan Ridwan Kamil-Suswono menjadi kontestan cagub-cawagub di Pilkada DKI Jakarta 2024 dengan dukungan parpol terbanyak berdasarkan Sistem Informasi Pencalonan (Silon).
"Ya, yang pasti di Silon kami yang tadi prosesnya sudah berjalan secara terbuka ya karena syarat pendaftaran itu salah satunya hadir pasangan calon kedua hadir pimpinan partai pengusulnya," ucap Wahyu.
"Prosedurnya tadi kami sudah terbuka jadi pendaftaran itu yang kami terima dan ketua partai pengusulnya tadi cuma 13 yang kami absen ya, bahkan tadi ketua partai yang tidak hadir kami cek langsung melalui video call," imbuhnya dalam konferensi pers di Kantor KPU Jakarta, Rabu (28/8/2024), dikutip dari Sindo News.
Partai-partai tersebut yaitu PKS, PAN, PKB, PPP, PBB, PSI, Partai Golkar, Partai Gerindra, Partai Demokrat, Partai Perindo, Partai Gelora, Partai Garuda, dan Partai NasDem.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement