Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kinerja Semester I-2024 Kinclong, Analis Beri Rekomendasi Buy Atas Saham BNI

Kinerja Semester I-2024 Kinclong, Analis Beri Rekomendasi Buy Atas Saham BNI Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 3,8% menjadi Rp10,69 triliun hingga semester pertama 2024. Pada periode yang sama, penyaluran kredit BBNI juga tumbuh 11% menjadi Rp726,98 triliun.

Peningkatan penyaluran kredit tersebut diiringi dengan penurunan rasio kredit bermasalah (NPL) gross sebesar 50 basis poin menjadi 2%. Selain itu, Net Interest Margin (NIM) BBNI pada semester pertama 2024 tercatat stabil di level 4%.

Total aset BBNI juga mengalami pertumbuhan 4,6% secara tahunan (year-on-year/yoy) menjadi Rp1.072,45 triliun. Dana Pihak Ketiga (DPK) pun tumbuh 1% menjadi Rp772,32 triliun.

Kinerja impresif ini mendorong sentimen positif dari kalangan analis dengan memberikan rekomendasi BUY terhadap saham BBNI. Dua analis asing, Yuanta Investment dan Autonomous Research, menaikkan rekomendasi menjadi BUY setelah rilis kinerja keuangan BBNI pada kuartal kedua 2024.

Namun, pada penutupan perdagangan Rabu (4/9), saham BBNI ditutup melemah 25 poin ke level Rp5.359 per saham. Meskipun demikian, mayoritas analis yang disurvei Bloomberg masih merekomendasikan BUY, sementara sisanya menyarankan HOLD.

Baca Juga: IHSG Naik 0,66 Persen pada Sesi Siang Ini, Saham BBNI Jadi yang Terlaris!

Dari 36 analis yang mengulas saham BBNI, sebanyak 32 analis atau 89% di antaranya merekomendasikan BUY. Tak ada satu pun analis yang memberikan rekomendasi SELL.

Target harga saham BBNI untuk 12 bulan ke depan diproyeksikan berada di level Rp6.091 per saham, yang mencerminkan potensi keuntungan lebih dari 10%.

Selain itu, Buana Capital Sekuritas juga merekomendasikan BUY dengan target harga di level Rp6.300 per saham. Menurut Analis Buana Capital Sekuritas, James Stanley Widjaja, rekomendasi tersebut didasarkan pada proyeksi Earnings Per Share (EPS) BBNI.

“Kami menyesuaikan proyeksi EPS untuk FY24E/FY25E sebesar -5,5%/-2,1% karena penurunan NIM meskipun ada peningkatan pertumbuhan pinjaman dan penurunan cost of credit (CoC),” ujar James.

Baca Juga: Punya Modal Perkasa, BNI Bakal Pertahankan Rasio Dividen 50% di Tahun ini

Dia menambahkan, rekomendasi BUY tersebut menyiratkan valuasi Price to Book Value (PBV) yang wajar sebesar 1,3x (FY25). Saat ini, BBNI diperdagangkan dengan valuasi P/Bk 1,1x untuk FY25.

Ciptadana Sekuritas juga menyuarakan pandangannya. Berbeda dengan Buana Capital, Ciptadana menaikkan target harga untuk BBNI menjadi Rp6.700 per saham dari sebelumnya Rp6.100 per saham. Target harga ini menyiratkan PBV sebesar 1,4x (2025F).

“Mengacu pada hasil kinerja 1H24 yang sesuai ekspektasi, kami mempertahankan proyeksi laba untuk 2024-26F. Namun, kami mengubah basis valuasi ke 2025F, sehingga menghasilkan target harga yang lebih tinggi di Rp6.700 per saham,” kata Analis Ciptadana Sekuritas, Erni Marsella Siahaan, CFA.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: