PT Pertamina (Persero) mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pasca restrukturisasi di tahun 2020. Tercatat dalam empat tahun berjalan atau akhir tahun 2023 perusahaan pelat merah ini mampu meroketkan nilai asetnya sebesar Rp1.390 triliun atau senilai USD 91,1 miliar.
Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan pertumbuhan aset Pertamina didorong oleh peningkatan aset tetap serta perluasan properti minyak & gas serta panas bumi yang dikelola Pertamina Group.
“Sejak restrukturisasi organisasi, kinerja keuangan dan operasional di seluruh lini baik holding dan subholding semakin solid dan andal sehingga mendorong pertumbuhan aset Perusahaan,” ujar Fadjar dalam keterangannya Kamis, (26/09/2024).
Baca Juga: Jawab Tantangan Transisi Energi Dunia, Begini Strategi Pertamina International Shipping
Berdasarkan Laporan Tahunan Pertamina tahun 2023, aset Pertamina secara historis pada tahun 2020 tercatat USD 69,14 miliar, kemudian bertumbuh menjadi USD 78,05 miliar pada 2021. Jumlah aset tersebut naik kembali menjadi USD 87,8 miliar tahun 2022, dan pada akhir tahun 2023 aset Pertamina telah mencapai USD 91,1 miliar atau setara Rp1.390 triliun.
“Pertamina akan terus melakukan optimalisasi aset dan operational excellence untuk mendorong kinerja positif Perusahaan secara berkelanjutan,” imbuh Fadjar.
Pertamina, imbuh Fadjar, akan terus menjalankan program Cost Optimization di seluruh Pertamina Grup untuk menunjukkan kinerja bisnis perusahaan semakin gesit, lincah dan efisien.
“Keberhasilan dalam optimalisasi aset dan efisiensi sangat berperan dalam mendukung peningkatan pendapatan dan laba perusahaan,” tandas Fadjar.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement