“Selain itu, pada tahun 2016-2021 menunjukkan terjadinya peningkatan kualitas pada area hutan sosial yang didorong oleh tata kelola kawasan dan pemanfaatannya melalui program agro-kehutanan, yang memberikan dampak pada lima pembangunan berkelanjutan,” tuturnya.
Mahfudz juga menyebut jika ada lima pembangunan berkelanjutan yang dicapai. Di antaranya tanpa kemiskinan, tanpa kelaparan, kesetaraan gender, penyerapan tenaga kerja, pertumbuhan ekonomi, serta penanganan perubahan iklim.
Baca Juga: Anak Perusahaan Grup Bakrie Diberi Waktu Tujuh Hari Untuk Negosiasi Hutang Rp 7,8 Triliun
Lebih lanjut, Duta Besar Norwegia untuk Indonesia, Rut Kruger Giverin, mengapresiasi upaya Pemerintan Indonesia untuk terus menurunkan dampak deforestasi dan pencemaran lingkungan melalui berbagai upaya, termasuk salah satunya perhutanan sosial.
"Terima kasih atas acara yang menarik pada hari Minggu ini, duta besar bersepeda, dan kami sangat menikmati semuanya. Ini menunjukkan kepemimpinan Menteri LHK bahwa selama ini yang dilakukannya bukan hanya sekadar administratif, melainkan juga pencapaian luar biasa di Indonesia untuk mengurangi deforestasi," ucap Rut.
Dirinya juga menekankan pentingnya pengembangan program perhutanan sosial di Indonesia lantaran cukup menarik perhatian di tingkat global.
Baca Juga: Cari Kayu di Hutan, Warga Siak Diterkam Harimau
"Hasilnya sangat penting di level global, jadi apa yang Indonesia lakukan untuk mengurangi deforestasi, mencegah kebakaran hutan, mengelola gambut, mengembangkan program perhutanan sosial yang ekstensif, kita lihat hari ini sangat menarik perhatian di tingkat global," jelasnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement