BGSKIN Support Batik Indonesia Lewat Kolaborasi dengan UMKM di Jetis Kampung Batik
Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang sangat berharga dan perlu dilestarikan. Beruntung masih ada orang-orang hebat yang hingga hari ini membuat karya batik.
Dalam momen Hari Batik Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober 2024, BGSKIN berkunjung ke pusat kerajinan batik di Jetis Kampung Batik, Jawa Timur. Selain berbincang dengan para pelaku seni dan pedagangnya, kedua belah pihak juga berkolaborasi dalam program BGSKIN Support Batik Indonesia.
Bentuk kolaborasi BGSKIN dengan para pengrajin dan pedagang batik kali ini berupa produksi kain batik dengan nuansa warna pink, yang dijadikan pouch. Hasil karya cantik ini untuk dibagikan secara gratis pada customer yang berbelanja produk BGSKIN di periode bulan Oktober 2024, yang masih dalam nuansa hari batik.
“Di sini kami juga membuka pelatihan untuk anak sekolah, jadi kalo ada pelatihan batik anak TK, anak SD, saya ajarin membatik, memperkenalkan canting juga,” ungkap Ibu Namiroh, salah satu pengrajin di Jetis Kampung Batik yang sudah membatik sejak 1953.
Baca Juga: Saat Wamenkeu Membatik Sawit di Bali
Tak hanya anak-anak TK dan SD, untuk melestarikan batik ini di Jetis Kampung Batik juga akhirnya menerima anak-anak magang dari beberapa universitas di Surabaya, Sidoarjo, dan sekitarnya. Sedangkan untuk customer kain batik, Gubernur Khofifah, Bupati Sidoarjo beserta tamu-tamu besar dari pemerintahan juga sering memesan di sana.
“Setelah pandemic Covid-19 (pesanan batik di Jetis Kampung Batik) sangat sepi, sehingga banyak yang gulung tikar, dan yang bertahan tinggal beberapa saja,” ungkap Rimanda, yang juga merupakan pengrajin di Jetis Kampung Batik.
Rimanda menyayangkan bahwa anak muda sudah jarang memakai kain batik lagi. Namun ia juga senang karena berkat dorongan pemerintah, semua ASN dianjurkan untuk menggunakan udek batik, sehingga proses produksi di Jetis Kampung Batik mulai ramai kembali. Ia juga berharap agar batik juga dicintai dari semua kalangan masyarakat, tidak hanya oleh pengrajin batik saja.
Dewi Ratnaningtyas selaku Marketing Manager dari BGSKIN mengaku senang bisa menggelar program BGSKIN Support Batik Indonesia ini. Baginya, momen ini tak hanya bisa dirayakan dengan memakai pakaian batik saja, tapi juga bisa digunakan untuk bersama-sama menghidupkan kembali semangat para pengrajin batik untuk berkarya.
“Alhamdulillah, senang rasanya bisa berkolaborasi dengan para pengrajin batik dan juga penjahit untuk bikin pouch batik BGSKIN ini. Pengrajin dan penjahit dapat pemasukan, selain itu juga para pengguna BGSKIN bisa mendapatkan hasil karya ini secara gratis,” paparnya.
Program berbagi dan berkolaborasi semacam ini tak hanya dilakukan BGSKIN di momen Hari Batik Nasional saja. Dalam perjalanannya, brand skincare ini memiliki Komunitas BGSKIN Berbagi yang merangkul para reseller dan juga customer setianya untuk mendukung program-program lainnya seperti Rumah Makah Gratis, berbagi sembako, dan lain sebagainya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement