Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

HCML Berkomitmen Capai Target NZE, Siap Tingkatkan Pasokan Gas Indonesia

HCML Berkomitmen Capai Target NZE, Siap Tingkatkan Pasokan Gas Indonesia Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Husky-CNOOC Madura Limited berkomitmen memperkuat proses transisi energi dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan yang telah diprakarsai pemerintah.

Manager Regional Office & Relations HCML Hamim Tohar mengatakan, transisi energi berupa peralihan produksi dan konsumsi energi berbasis fosil ke energi terbarukan dipercaya bakal bisa mencegah krisis iklim yang bertambah parah dan menjaga kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Dua WK Migas Resmi Peroleh Pemenang, Plt Dirjen Migas Sebut Total Komitmen Pasti Tembus USD15 Juta

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Industri Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menurutnya telah mengupayakan pengelolaan lingkungan berkelanjutan dengan menjalankan usaha-usaha pada transisi energi menjadi energi rendah emisi, zero flaring, dan udara bersih. SKK Migas Bersama KKKS telah mencanangkan narasi besar Industri Hulu Migas 2025 yakni menjadi partner strategis pemerintah sekaligus menjadi pilar swasembada energi atau ketahanan energi. Target capaian level produksi maksimal, optimalisasi efek berganda, dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan ada dalam Rencana Rencana Strategis Indonesian Oil Gas (IOG) 4.0.

"Kami tentu saja siap mendukung sepenuhnya. Kami optimistis untuk meningkatkan kontribusi pada pemenuhan kebutuhan gas, khususnya dalam era transisi energi. Hal ini sejalan dengan komitmen bersama untuk mewujudkan pemerataan dan ketahanan energi ramah lingkungan di Indonesia," terang Manager Regional Office & Relations HCML Hamim Tohari di Surabaya, Selasa (15/10/2024)

Hamim menyebutan, pemerintah saat ini memasang target produksi minyak bumi sebesar 1 juta barel per hari dan gas bumi 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030. Pasokan gas sangat penting untuk produksi pupuk, pembangkit listrik, industri petrokimia, dan industri lainnya.

Disisi lain, pemerintah telah menargetkan penurunan emisi Indonesia dari 29 persen menjadi 31,89 persen pada 2030 dengan kemampuan sendiri, dan dari 41 persen menjadi 43,20 % dengan dukungan internasional. Target Net-Zero Emission terjadi pada 2060.

"Kami sepakat untuk menggunakan teknologi rendah emisi dalam kegiatan operasi HCML, sehingga dapat ikut berkontribusi pada pencapaian target Net-Zero Emission,” kata Tohari.

Ini dibuktikan HCML dengan Proyek Lapangan MDA dan MB. Proyek ini bisa meningkatkan pasokan gas nasional sebesar 312 juta standar kaki kubik per hari, dan selama berjalan bisa menyumbang penerimaan negara hingga Rp37,2 triliun.

Semua komitmen ini dipertegas kembali dalam acara Lokakarya Media Periode II Tahun 2024, SKK Migas – KKKS Jabanusa, di Yogyakarta, 5 September 2024. Semua pemangku kepentingan dan kebijakan industri migas sepakat untuk mendorong penggunaan energi gas bumi yang lebih bersih.

"Saat ini kita memiliki level produksi yang melimpah," kata Tohari.

Tohari percaya, energi gas akan bisa menggerakkan roda ekonomi dan industri domestik. Sementara untuk mitigasi iklim, HCML bersama SKK Migas dan KKKS lainnya telah 5,9 juta pohon untuk mengurangi emisi dalam tiga tahun terakhir.

Baca Juga: Miliki Potensi Besar, Bos SKK Migas: Indonesia Timur Masih Perawan, Perlu di Eksplorasi Gas

"Program seperti ini akan kami lanjutkan dengan keberlangsungan masa depan kehidupan," pungkasnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: