Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Bagian dari CSR Tower Bersama Infrastructure, Rumah Batik TBIG Gelar Wisuda ke-5

Bagian dari CSR Tower Bersama Infrastructure, Rumah Batik TBIG Gelar Wisuda ke-5 Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Rumah Batik TBIG yang berada di Pekalongan, Jawa Tengah, melaksanakan wisuda ke-5 sejak berdiri pada 2014 lalu. Pada acara yang digelar Kamis, 17 Oktober 2024 tersebut, sebanyak 32 siswa dinyatakan lulus dengan 12 di antaranya merupakan siswa berkebutuhan khusus.

Nanang Tri Purwanto selaku Pengelola Rumah Batik TBIG menjelaskan bahwa Rumah Batik TBIG yang menyelenggarakan pelatihan pembuatan batik telah menciptakan puluhan wirausaha muda batik.

Ada tiga kegiatan utama yang digelar selama tahun 2024, yakni (1) Kelas Reguler A dengan peserta pelatihan usia produktif; (2) Kelas Reguler B yang diikuti oleh anak-anak berkebutuhan khusus; serta (3) Kursus jangka pendek pelatihan membatik yang diikuti oleh ratusan siswa sekolah dasar hingga mahasiswa.

“Kelas Reguler A diikuti oleh 27 peserta dengan siswa yang dinyatakan lulus sebanyak 20 orang. Pembelajaran dilakukan selama 6 bulan per sesi, terdiri dari dua semester, meliputi desain batik, pelekatan lilin, pewarnaan, dan penyempurnaan produk. Sementara, Kelas Reguler B dengan periode yang sama diikuti 12 peserta dan dinyatakan lulus semuanya,” ujar Nanang di Pekalongan, Kamis (17/10/2024).

Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure Luncurkan Program 'Bersama Untuk Indonesia' untuk Perangi Stunting di Daerah 3T

Dijelaskan Zainal selaku salah satu trainer, lulus atau tidaknya siswa ditentukan oleh keaktifan mereka.

“Dalam satu semester, ada 40 kali pertemuan. Jika 30 persennya tidak datang, otomatis kami tidak bisa meloloskan mereka. Kedua, pembelajaran berdasarkan project. Mereka yang tidak mampu menyelesaikan project, otomatis gagal,” jelasnya.

Rumah Batik TBIG merupakan bagian dari inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di pilar budaya yang diberi nama Bangun Budaya Bersama; salah satu dari empat pilar CSR yang terdiri dari Bangun Sehat Bersama, (kesehatan), Bangun Cerdas Bersama (pendidikan), Bangun Hijau Bersama (lingkungan), dan Bangun Budaya Bersama (budaya).

Sebagai bentuk tanggung jawab menciptakan kemandirian, TBIG juga hadir membantu para pengusaha batik dalam memasarkan produknya sehingga bisnis yang mereka jalankan tidak jalan di tempat. Fahmi Sutan Alatas, Head of CSR Department PT Tower Bersama Infrastructure Tbk, menjelaskan, selain memberikan pelatihan, siswa yang masuk program inkubasi akan diberikan modal sebanyak tiga kali siklus produksi lewat Koperasi Bangun Bersama (KBB).

Baca Juga: Tower Bersama Infrastructure Beri Bantuan Logistik untuk Prajurit TNI di Perbatasan RI-Papua Nugini

“Produksi mereka kami beli dengan sistem bagi hasil sampai akhirnya mereka menjadi suplier untuk KBB. Produk mereka akan dibeli secara permanen lewat koperasi sekaligus menjadi anggota koperasi, memiliki tabungan, mendapat SKU, menghemat biaya distribusi, serta cost-waist lebih baik karena mendapat cash in. Jika memasarkan langsung ke toko, pembayaran baru terjadi beberapa bulan setelah perajin batik menyuplai barangnya. Sementara, KBB langsung membayar produksi batik para perajin begitu disetorkan,” terangnya.

Dengan begitu, koperasi pendamping ini mampu bertindak sebagai care taker dengan memberikan kepastian pembayaran tunai kepada perajin. Sementara itu, pasar yang sudah mampu dilayani Koperasi Bangun Bersama adalah Jogja, Solo, Semarang, Cirebon, Surabaya, dan sebagian Jakarta.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: