Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Prof. Marsudi: Indocomtech 2024 Dorong Kreativitas dan Wirausaha di Tengah Kemajuan AI

Prof. Marsudi: Indocomtech 2024 Dorong Kreativitas dan Wirausaha di Tengah Kemajuan AI Indocomtech merupakan salah satu strategi bagi kolaborasi lintas sektor untuk memastikan adopsi AI yang bertanggung jawab untuk menciptakan ekosistem AI berkelanjutan di Indonesia | Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pameran teknologi terbesar dan terlama di Indonesia, Indocomtech resmi dibuka. Ketua Steering Committee Indocomtech yang juga Rektor Universitas Pancasila, Prof. Marsudi Wahyu Kisworo mengatakan bahwa pameran akan berlangsung selama 5 hari, yaitu 30 Oktober - 3 November 2024.

Pada event tersebut menampilkan 174 booth dari 121 perusahaan industri teknologi dari dalam dan luar negeri yang meliputi kategori Gadget and Accessories, Consumer Electronics, Gaming Gear, Commerce Solution, Smart home appliances, Life Style, Transportation Technology, Software, dan jasa solusi IT.

Guru Besar bidang Information Technology (IT) atau Teknologi Informasi pertama di Indonesia ini mengharapkan, Indocomtech bisa terus menjadi trigger sekaligus trendsetter perkembangan teknologi informasi yang mampu menggerakkan semangat wirausaha generasi muda. Karena, menurutnya, kewirausahaan adalah profesi yang tidak bisa tergantikan oleh mesin dan Artificial Intelligence (AI).

“Kewirausahaan pada dasarnya membutuhkan kreativitas yang tinggi tidak akan mudah tergantikan oleh robot pintar sekalipun. Justru dengan kreativitas ini, semakin memberikan ruang bagi generasi muda dengan berbagai keahlian, kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi AI dengan bijak untuk kehidupan yang lebih baik,” ujarnya dalam pembukaan Indocomtech 2024 di ICE BSD, Rabu (30/10/2024).

Ia memaparkan, pesatnya kemajuan teknologi digital telah membawa kita ke era AI atau kecerdasan buatan yang tak terhindarkan. AI tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga mempermudah beragam pekerjaan manusia di berbagai sektor, menjadikannya lebih cepat dan efisien.

Baca Juga: Telkom Digitalisasi UMKM: OCA Interaction Lite Siap Bikin Usaha Jadi Lebih Efisien

Ia memperkirakan bahwa dampak AI akan menggantikan sekitar 30 juta pekerjaan pada tahun 2030. Namun, di sisi lain, AI diproyeksikan akan menciptakan 60 juta jenis pekerjaan baru. Tantangan besar bagi Indonesia adalah mempersiapkan sumber daya manusia unggul yang siap mengisi peluang besar ini.

Teknologi AI, lanjut Prof Marsudi, harus digunakan untuk memberikan nilai tambah yang nantinya dapat menciptakan lapangan kerja baru sehingga ekonomi digital Indonesia bisa terus berkelanjutan. Dia juga menandaskan pentingnya pembangunan ekosistem ekonomi digital salah satunya melalui penyelenggaraan Indocomtech yang saat ini memasuki usia ke-30 tahun.

“Indocomtech merupakan salah satu strategi bagi kolaborasi lintas sektor untuk memastikan adopsi AI yang bertanggung jawab untuk menciptakan ekosistem AI berkelanjutan di Indonesia," ucapnya. 

Dalam acara Indocomtech 2024 ini, Yayasan Apkomindo Indonesia (YAI) dan PT Satu Tujuan Event (SATUE EVENT) sebagai penyelenggara menyuguhkan konsep baru yang solutif yang memperkuat ekosistem ekonomi digital dengan menampilkan dua segmen panggung yaitu Technoforia stage untuk segmen Business to Costumers (B2C), dan Hi AI! stage untuk segmen Business to Business (B2B).

“Program B2B segment yang bertajuk Indonesia Technology Transformation (ITT) dimaksudkan untuk menambah semangat transformasi teknologi di Indonesia dalam menyongsong era AI. Indocomtech menjadi wahana bagi semua stakeholder di ekosistem teknologi bertemu, sehingga membuka peluang bisnis sebesar-besarnya,” ungkap Presiden Direktur Satue Event, Bambang Setiawan.

Segmen B2B ini akan menghadirkan serangkaian acara talkshow Hi AI! Series, workshop, dan product launching yang memfasilitasi crossing segment dari B2C exhibitors menjadi B2B buyers.

Diketahui, Indocomtech 2024 telah mendapatkan dukungan dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), serta asosiasi Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) dan Asosiasi Piranti Lunak Telematika Indonesia (ASPILUKI), Asosiasi Cloud Hosting Indonesia (ACHI) serta komunitas Tech-Enthusiast, E-sport, dan Cosplayers di wilayah Jabodetabek. 

Sementara itu, tiket masuk Indocomtech 2024 dikenakan biaya, dengan tiket online per orang sebesar Rp 25.000 (Weekdays) dan Rp 35.000 (Weekend), sedangkan tiket on site (offline) per orang sebesar Rp 35.000 (Weekdays) dan Rp 50.000 (Weekend).

Sesuai dengan tema tahun ini “#TechITAround”, Ketua Umum YAI Hidayat Tjokrodjojo dalam sambutannya juga menyoroti realitas hidup generasi milenial dan Gen Z yang begitu melekat dengan teknologi digital, sehingga diharapkan Indocomtech 2024 bisa menjadi bagian dari solusi yang membuat mereka semakin aware untuk mengoptimalkan penggunaan teknologi sebaik-baiknya untuk kesejahteraan Indonesia. 

Datareportal 2023 merilis terdapat 212 juta pengguna internet di Indonesia dengan penetrasi internet sebesar 77%, 167 juta pengguna media sosial, dan 353 juta sambungan seluler aktif. Pemanfaatan AI di Indonesia diproyeksikan akan menyumbang sekitar 12% peningkatan PDB nasional atau sebesar US$ 366 miliar pada 2030.

Selama Indocomtech, penyelenggara menyuguhkan program acara menarik sesuai dengan vibes kalangan muda, di antaranya games, robotic competition, promo spesial, cashback hingga clearance sale yang selalu dinanti millenial dan gen Z pemburu diskon.

Bank DBS Indonesia sebagai Official Bank Partner Indocomtech 2024, memberikan program menarik bagi pengguna Kartu Kredit digibank yaitu cashback hingga Rp2.200.000 dan cicilan 0% hingga 12 bulan. Selain itu di Booth Bank DBS, pengunjung Indocomtech dapat mengajukan langsung Kartu Kredit digibank dengan proses persetujuan 60 detik, yang memungkinkan kartu digunakan segera untuk transaksi online.

Bambang juga mengungkapkan sejumlah brand terkemuka yang bisa diintip koleksi dan penawaran spesialnya, diantaranya Agres.ID, Samsung, Advan, Dell, Bardi, Epson, Fujifilm, Canon, ZTE, Odoo, HPE Networking Instant On, Rakata, Dahua, Leapfrog Indonesia, SFI Group, Edifier, Enter Komputer, Nemesis, Sandisk, dan Thermaltake.

Baca Juga: Menkomdigi Meutya Hafid Tinjau Konektivitas Digital di Daerah 3T NTT untuk Perkuat Pendidikan

Pengunjung keluarga juga bisa menikmati berbagai keseruan “family time” di Indocomtech 2024. Beragam acara anak yang disuguhkan yaitu colouring competition, robotic competition dari Indonesia National Robothon Challenge (NROC), student days, serta acara yang bernilai entertainment dan edukatif lainnya. Program untuk B2C segment ini bisa disaksikan di area stage Technoforia bersamaan dengan cosplay competition, Olimpiade TIK-Informatika Nasional (OTN), lelang, Treasure Hunt, serta Talkshow & Workshop.

Olimpiade TIK-Informatika Nasional (OTN) diadakan oleh Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Terdapat 11 kategori yang dilombakan, yaitu Mengetik Cepat, Web Desain, Film Pendek, Lomba Cerdas Cermat (LCC) Informatika, Menulis Blog, E-Sport, Fotografi, Gambar Digital, Presentasi Canva, Membuat Game, dan Robotic. Olimpiade ini akan diikuti oleh pelajar Tingkat SD, SMP, dan SMA/SMK di seluruh Indonesia.

“Saya optimis dengan berbagai suguhan menarik untuk semua kalangan, Indocomtech 2024 bisa mendapatkan perhatian dari 50.000 lebih pengunjung,” pungkas Bambang.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: