Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Purnomo Yusgiantoro Mundur dari PT Bayan Resources, Fokus Jadi Penasihat Presiden

Purnomo Yusgiantoro Mundur dari PT Bayan Resources, Fokus Jadi Penasihat Presiden Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bayan Resources Tbk (BYAN) mengumumkan pengunduran diri Purnomo Yusgiantoro dari jabatannya sebagai Komisaris Utama. Langkah ini dilakukan setelah Purnomo diangkat sebagai Penasihat Khusus Presiden Urusan Energi di Pemerintahan Prabowo-Gibran.

Dalam keterbukaan informasi yang disampaikan manajemen Bayan Resources pada Rabu, 6 November 2024, perseroan menerima surat pengunduran diri Purnomo pada 1 November 2024. Terkait hal ini, Bayan Resources akan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No. 33/POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik.

Purnomo Yusgiantoro pertama kali menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bayan Resources pada 10 Januari 2018. Selain mengisi posisi penting di perusahaan, Purnomo juga aktif di dunia akademik. Sejak 2015, ia tercatat sebagai Profesor di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan Universitas Pertahanan, serta dosen di Summer Camp Institute of Defense and Strategic Studies (IDSS) Singapura sejak 2009.

Purnomo Yusgiantoro dikenal luas sebagai tokoh senior di sektor energi dan pertahanan Indonesia. Pria kelahiran Semarang, 16 Juni 1951 ini merupakan lulusan Teknik Perminyakan ITB pada tahun 1974. Ia melanjutkan pendidikannya dengan meraih gelar master di bidang pertambangan dari Colorado School of Mines, Amerika Serikat, pada 1986, serta gelar master di bidang ekonomi dari University of Colorado pada 1988. Purnomo kemudian menamatkan gelar doktor di bidang ekonomi mineral dan sumber daya alam di Colorado School of Mines pada tahun yang sama.

Baca Juga: Aturannya Resmi Diteken, Ini 3 Bidang UMKM yang Utangnya akan Dihapus Prabowo

Mengawali kariernya sebagai dosen di Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Trisakti pada 1974, Purnomo juga menjalani profesi sebagai konsultan sumber daya alam. Kariernya terus berkembang hingga ia dipercaya menjadi Ketua II Bidang Pemasaran Dalam dan Luar Negeri di Pertamina, serta Komisaris Pemerintah untuk Pertamina (DKPP) periode 1993-1998.

Pada 1996, Purnomo menjabat sebagai Gubernur OPEC (Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak Bumi) hingga 1998. Kariernya semakin cemerlang ketika ia diangkat sebagai Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada 2001, menjabat selama hampir 10 tahun di era Presiden Abdurrahman Wahid hingga Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Setelah itu, Purnomo menjabat sebagai Menteri Pertahanan dari 22 Oktober 2009 hingga 20 Oktober 2014, pada periode kedua pemerintahan Presiden Yudhoyono.

Sebelum dilantik sebagai Penasihat Presiden, Purnomo memimpin Purnomo Yusgiantoro Center, sebuah organisasi nirlaba yang berfokus pada penelitian independen dan mendalam di bidang energi dan sumber daya alam.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: