PT Tugu Reasuransi Indonesia (Tugure) kembali meraih peringkat Insurer Financial Strength (IFS) ‘A+’ dengan prospek stabil dari Fitch Ratings. Pengakuan ini menjadi bukti konsistensi Tugure dalam menjaga ketangguhan dan stabilitas sejak pertama kali meraih peringkat tersebut pada 2017, di tengah tantangan pasar yang terus berkembang.
Dalam laporan resmi yang dirilis pada Selasa (18/11), Fitch menyoroti berbagai indikator positif dari kinerja Tugure. Salah satu pencapaian utama adalah penurunan combined ratio (COR) menjadi 100% pada semester I 2024. Ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional.
Selain itu, strategi Tugure dalam mengelola portofolio premi jangka pendek yang lebih menguntungkan serta menciptakan komposisi portofolio yang seimbang turut diapresiasi. Langkah ini dinilai efektif menjaga stabilitas kinerja dan keberlanjutan bisnis.
Baca Juga: Kinerja Solid, Tugure Sabet Dua Penghargaan Bergengsi Sekaligus
Sepanjang semester I 2024, Tugure mencatat pertumbuhan premi bruto sebesar 26%, melampaui rata-rata pasar reasuransi nasional yang hanya tumbuh 20%. Kinerja positif ini mendukung perusahaan mencetak laba bersih sebesar Rp106 miliar, dengan return on equity (ROE) tahunan mencapai 14%.
Presiden Direktur Tugure, Teguh Budiman, menyebut pencapaian ini sebagai bukti komitmen perusahaan dalam menjaga resiliensi. “Kami berhasil mempertahankan peringkat A+ dan stabilitas kinerja sejak 2017. Dengan portofolio investasi yang aman dan likuid, kami terus menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan,” ujar Teguh.
Portofolio investasi Tugure sebagian besar terdiri dari kas, deposito berjangka, dan surat berharga pendapatan tetap yang menyumbang 77% dari total aset investasi pada akhir 2023. Mayoritas instrumen ini adalah obligasi pemerintah dan korporasi dengan peringkat minimal ‘AA’.
Baca Juga: Pendapatan Anak Usaha Dongkrak Kinerja TUGU, Naik 16% hingga Kuartal III-2024
Fitch mencatat Tugure terus mempertahankan Risk-Based Capital (RBC) jauh di atas persyaratan minimum regulasi sebesar 120% selama lima tahun terakhir. Perusahaan juga menguasai 11% pangsa pasar premi bruto reasuransi Indonesia pada 2023, dengan fokus bisnis pada properti (43%) dan kredit (26%), terutama di lini asuransi fakultatif.
Dengan pencapaian ini, Tugure menegaskan posisinya sebagai pemain utama di industri reasuransi nasional, sekaligus membuktikan komitmennya terhadap pertumbuhan berkelanjutan dan tata kelola perusahaan yang solid.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement