Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko PMK Bakal Kebut Pembangunan Huntara untuk Korban Erupsi Lewotobi

Menko PMK Bakal Kebut Pembangunan Huntara untuk Korban Erupsi Lewotobi Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mempercepat pembangunan rumah hunian sementara (huntara) untuk korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Proyek itu ditargetkan sudah bisa dihuni oleh para penyintas sebelum perayaan dari Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno mengatakan huntara akan dibangun di atas lahan seluas 11 hektare yang akan menampung sekitar 2.209 jiwa penyintas erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

Baca Juga: Gunung Lewotobi Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 1.000 Meter

"Pembangunan huntara ini sangat penting karena kita sudah memasuki musim penghujan. Dengan target sebelum Natal dan Tahun Baru, kami berharap tenaga kerja yang dibantu oleh TNI dapat bekerja cepat," ungkap Pratikno dilansir Senin (25/11).

Selain pembangunan huntara, pemerintah juga secara paralel melakukan proses pendataan untuk relokasi penyintas ke hunian tetap (huntap). Lokasi sementara untuk pembangunan huntap direncanakan berada di Botongkarang/Noboleto, Wukoh Lewoloroh di perbatasan Flores Timur- Sikka, serta Kojarobat di Desa Hewa, Flores Timur.

Pratikno menambahkan bahwa pembangunan huntara dan huntap akan dilakukan secara bersamaan untuk mempercepat proses pemulihan bagi para penyintas.

"Semua proses ini berjalan secara paralel, baik untuk huntara maupun huntap. Kami berharap semua bisa berjalan sesuai rencana," katanya.

Adapun Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Mayor Jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) Suharyanto, menambahkan bahwa 11 ha lahan huntara itu terbagi atas 9 ha ada di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Konga di bagian timur, dan 2 ha lainnya berada di barat Konga.

Setiap rumah huntara akan dihuni oleh lima kepala keluarga (KK) dan setiap unit huntara memiliki ukuran panjang enam meter dan lebar 18 meter, dengan satu kamar khusus untuk setiap keluarga, lantai yang dicor semen, serta konstruksi baja ringan dan atap seng.

Hingga 23 November 2024 pukul 20:00 WITA, tercatat total 13.240 jiwa terdampak akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki. Dari jumlah tersebut, 5.607 jiwa mengungsi di pos lapangan yang tersebar di enam lokasi.

Baca Juga: Update Erupsi Gunung Lewotobi: 12.962 Warga Terdampak, Keamanan Tetap Kondusif

Sementara 7.363 jiwa lainnya mengungsi secara mandiri di rumah keluarga atau kerabat. Bencana ini juga mengakibatkan sembilan korban meninggal dunia, sementara empat lainnya mengalami luka-luka dan sedang dirawat di RSUD Larantuka.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: