- Home
- /
- Kabar Finansial
- /
- Bursa
Setelah IPO, MR DIY Bidik Pasar Lebih Luas dengan Strategi Ekspansi Agresif
PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY), yang dikenal dengan brand MR. D.I.Y., tengah melakukan penawaran umum perdana saham (IPO) yang berlangsung hingga 3 Desember 2024. Dalam proses ini, MR. D.I.Y. menawarkan 2,52 miliar saham atau 10% dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO, dengan harga dalam rentang Rp1.650–Rp1.870 per saham. Potensi dana yang diraih dari IPO ini mencapai Rp4,71 triliun.
Presiden Direktur MR. D.I.Y., Edwin Cheah, menyatakan bahwa dana hasil IPO akan digunakan untuk memperluas jaringan toko di berbagai wilayah.
"Salah satu target penggunaan dana adalah memperluas jaringan toko baru, memastikan lebih banyak keluarga Indonesia dapat mengakses produk rumah tangga berkualitas dengan harga terjangkau," ujar Edwin, Senin (25/11/2024).
Baca Juga: Menilik Prospek IPO MR DIY (MDIY), Bakal Jadi Ladang Cuan?
Ia menerangkan bahwa MR. D.I.Y. memiliki strategi ekspansi agresif untuk memperkuat posisi sebagai pemimpin pasar ritel rumah tangga di Indonesia. Hingga 2023, perusahaan telah membuka hampir 900 toko, dengan tambahan lebih dari 500 toko baru dalam dua tahun terakhir.
"Kami berada dalam posisi yang kuat untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan sektor ritel non-grocery di Indonesia, yang diproyeksikan tumbuh rata-rata 8% per tahun hingga 2028," tambah Edwin.
Permintaan konsumen terhadap produk rumah tangga berkualitas dan terjangkau terus meningkat, mendukung pertumbuhan pendapatan perusahaan dengan CAGR sebesar 109% dari 2021 hingga 2023. Pendapatan melonjak dari Rp894 miliar menjadi Rp3,9 triliun, sementara laba bersih mencapai Rp353 miliar pada 2023 setelah sebelumnya merugi Rp80 miliar pada 2021.
Baca Juga: Bakal IPO, MR DIY Incar Dana Fantastis Rp4,71 Triliun
"Pertumbuhan pesat ini memperkuat keyakinan kami untuk terus menghadirkan solusi rumah tangga inovatif bagi keluarga Indonesia," jelas Edwin.
Dalam menarik minat investor, MR. D.I.Y. berkomitmen untuk membagikan dividen minimal 40% dari laba bersih.
"IPO ini merupakan peluang investasi unik, memungkinkan para investor berpartisipasi dalam pertumbuhan salah satu perusahaan yang membentuk masa depan ritel di Indonesia," kata Edwin.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement