Harga Emas Tercatat Naik Lagi, Investor Proyeksikan Bisa Mencapai US$3,000 di 2025
Harga logam mulia dunia termasuk emas tercatat mengalami kenaikan pada perdagangan di Selasa (3/12). Hal ini tidak terlepas dari sejumlah faktor termasuk melemahnya dolar dari Amerika Serikat (AS).
Dilansir Selasa (3/12), berikut ini adalah catatan pergerakan sejumlah harga logam mulia dunia. Tercatat, rerata mengalami penguatan yang cukup signifikan:
- Emas Spot: Naik 0.2% ke US$2,665 per ounce.
- Emas Berjangka: Menguat 0.1% ke US$2,642.45 per ounce.
- Perak: Menguat 1.2% ke US$30.89 per ounce.
- Platinum: Naik 0.9% ke US$955.25 per ounce.
- Paladium: Turun 0.8% ke US$973.50 per ounce.
Indeks dolar yang mengalami koreksi telah meningkatkan daya tarik emas bagi pemegang mata uang lain. Hal ini dipicu oleh turunnya imbal hasil obligasi Treasury AS.
Di sisi lain, optimisme pasar terkait dengan pergerakan harga emas memincu spekulasi beli terhadap komoditas terkait. JPMorgan misalnya memproyeksikan harga emas bisa mencapai US$3,000 di 2025.
Meski begitu, pasar mesti memperhatikan sejumlah data ekonomi yang telah maupun akan rilis. Terbaru, Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) AS Oktober mencatat adanya kenaikan lowongan pekerjaan menjadi 7,744 juta. Hal tersebut menunjukkan kekuatan pasar tenaga kerja yang mulai berangsur pulih.
Kebijakan Federal Reserve (The Fed) terkait dengan pemangkasan suku bunga juga menjadi sorotan. Banyak pihak kini memiliki ekspektasi bahwa hal tersebut bisa ditunda.
Baca Juga: Harga Emas Antam Turun Tipis pada 4 Desember 2024, Mau Beli?
Sementara ketidakpastian geopolitik dan risiko global terus mendukung peran emas sebagai aset aman, investor diharapkan terus memantau data ekonomi dan kebijakan moneter untuk menentukan arah pasar lebih lanjut.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement