Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspansi Satoria Pharma, Sukses Ekspor Perdana ke Taiwan dan Kamboja

Ekspansi Satoria Pharma, Sukses Ekspor Perdana ke Taiwan dan Kamboja Kredit Foto: Mochamad Ali Topan
Warta Ekonomi, Surabaya -

Perusahaan farmasi asal Pasuruan Jatim, Satoria Pharma memperkuat serta memenuhi kebutuhan pasar produk infus nasional maupun internasional. Tercatat, selama tiga tahun terakhi ini, Satoria Pharma telah mencatatkan pertumbuhan lebih dari 50 persen setiap tahunnya. Dengan melayani transaksi aktif sebanyak 2.400 dari 3.200 rumah sakit di Indonesia, didukung oleh tim penjualan yang melakukan lebih dari 7.000 kunjungan per bulan, perusahaan kini menguasai 45 persen di pangsa pasar infus nasional.

Menurut Presiden Direktur PT. Satoria Aneka Industri, Alim Satria manajemen menyoroti pentingnya rantai pasok farmasi yang tangguh. Belajar dari pengalaman global saat ini, seperti kekurangan infus di Amerika Serikat dan Taiwan akibat gangguan produksi, yang mengakibatkan pelayanan kesehatan terganggu seperti hal-hal kritis yaitu operasi ditunda, ruang gawat darurat penuh, dan pemberian obat kemoterapi terganggu.

Baca Juga: Klaim Kesehatan Lebih Tinggi dari Premi, Perusahaan Asuransi Megap - megap Gegara Inflasi Medis

Masih kata Alim, saat ini kapasitas produksi infus Satoria Pharma mencapai 160 juta produk per tahun, menjadikannya yang terbesar di Indonesia. Namun, tantangan tetap ada, terutama terkait pasokan bahan baku garam farmasi, komponen penting dalam produksi infus dan produk hemodialisis yang tergolong life-saving product.

"Meski pemerintah telah menetapkan kebijakan penggunaan bahan baku lokal, ketersediaan masih menjadi kendala. Kolaborasi adalah kunci untuk memastikan keberlanjutan produk vital bagi masyarakat," tegas Alim di Pasuruan, Jumat (6/12/2024)

Sementara itu Managing Director, Adi Pranoto Alim mengatakan, pihaknya saat ini dalam proses mempersiapkan dua lini produksi tambahan yang secara bertahap akan meningkatkan kapasitas menjadi 320 juta produk per tahun pada 2026 dan 2028, dan hal ini menjadikannya produsen infus terbesar di ASEAN.

Dengan kapasitas ini kata dia, tidak hanya mampu memenuhi seluruh permintaan Nasional, tetapi juga dapat melakukan ekspor strategis sehingga perusahaan juga sedang dalam tahap ekspansi internasional, dengan rencana ekspor ke Filipina, Myanmar, Malaysia, Yaman, dan Irak.Indonesia memiliki peluang besar untuk pengembangan pasar infus, dengan tingkat penggunaan saat ini yang baru mencapai rasio 1:1 terhadap jumlah penduduk. Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan negara tetangga seperti Malaysia dan Filipina (1:3), bahkan dibandingkan Cina yang telah mencapai rasio 1:8. Hal ini menunjukkan bahwa kebutuhan infus di Indonesia masih sangat besar dan memiliki potensi pertumbuhan signifikan.

"Sejalan dengan program pemerintah yang menggalakkan pemberdayaan 10.000 puskesmas agar mampu melayani rawat inap," ujar Adi

Adi juga menjelaskan, di waktu bersamaan ini, Satoria Pharma baru saja mencatatkan sejarah dengan ekspor perdana produk infus ke Taiwan dan Kamboja sebanyak 20 kontainer 40 feet.

"Pencapaian ini semakin istimewa karena produk telah memenuhi standar ketat FDA Taiwan. Keberhasilan ini menunjukkan bahwa kualitas produk Satoria Pharma telah diakui di pasar global," ujarnya

Selain produk infus tambah Adi, Satoria Pharma melalui anak perusahaannya, PT Satoria Medika Industri, tengah mengembangkan berbagai produk medis sekali pakai seperti IV set, IV catheter, jarum suntik, dan vacuum blood tube. Inisiatif ini memperluas kontribusi perusahaan dalam mendukung kebutuhan fasilitas kesehatan di dalam dan luar negeri.

Baca Juga: Bank Mandiri Wujudkan Komitmen SDGs dengan Solusi Digital dan Program Bantuan di Sektor Kesehatan

"Dengan semangat dan dedikasi, Satoria Pharma bertekad melanjutkan perannya dalam menyediakan akses kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. Satoria Pharma percaya langkah - langkah strategis yang diambil akan membawa manfaat luas, mendukung kemajuan sektor kesehatan, serta mengharumkan nama Indonesia di kancah global," pungkas Adi

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Mochamad Ali Topan
Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: