Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Kawasan Industri Terpadu Batang Sambut Investasi Perdana dari Jepang, Perkuat Posisi Sebagai Destinasi Global

Kawasan Industri Terpadu Batang Sambut Investasi Perdana dari Jepang, Perkuat Posisi Sebagai Destinasi Global Kredit Foto: KITTB
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) menegaskan posisinya sebagai pusat investasi global dengan menyambut tenant pertama dari Jepang, PT Nesinak Manufacturing Indonesia. Perusahaan ini menanamkan investasi senilai Rp20 miliar untuk memproduksi komponen karet elektronik dan otomotif yang akan diekspor ke Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.

Penandatanganan Perjanjian Pemanfaatan Tanah Industri (PPTI) dan Perjanjian Sewa Bangunan Pabrik Siap Pakai (BPSP) dilakukan bersama dua tenant lain dari China, yaitu PT Youmi Medika Industri dan PT Luban Material Indonesia, di Ballroom Gedung Pengelola KITB. Acara ini menjadi momen penting yang menegaskan daya tarik KITB sebagai kawasan industri terintegrasi.

Direktur Utama KITB, Ngurah Wirawan, menyampaikan bahwa kawasan ini dirancang untuk lebih dari sekadar area industri, melainkan sebagai kota terpadu yang mengintegrasikan industri, logistik, pariwisata, dan ekosistem bisnis global.

Baca Juga: Perkuat Daya Saing Global, KITB Raih Investasi Rp900 Miliar

“Penandatanganan ini adalah bukti komitmen kami untuk mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. Dengan fasilitas terbaik, kami yakin dapat menarik lebih banyak investasi dari seluruh dunia,” ujar Ngurah.

PT Nesinak Manufacturing Indonesia menempati lahan seluas 1,8 hektare dan dua unit pabrik siap pakai (3.768 m²). Yoshihiko Tanaka, Presiden Direktur PT Nesinak, menegaskan keyakinannya pada KITB sebagai lokasi strategis untuk ekspansi bisnis mereka.

“KITB memiliki infrastruktur unggulan yang mendukung permintaan pasar global. Dengan pengalaman kami selama 27 tahun di Indonesia, kami percaya KITB adalah pilihan ideal untuk pengembangan bisnis,” kata Tanaka.

Selain Nesinak, PT Youmi Medika Industri dari China menempati delapan unit pabrik seluas 8.316 m² untuk produksi alat kesehatan seperti cotton swabs. Perusahaan ini optimistis menjangkau pasar internasional, termasuk Dubai dan Asia Selatan.

Baca Juga: KITB Undang Investor Malaysia Garap Peluang Bisnis di Kawasan Industri Terpadu

Sementara itu, PT Luban Material Indonesia membawa konsep industri hijau ke KITB dengan memproduksi pintu dan jendela berbahan aluminium lokal. Zhao Yingying, Direktur PT Luban, menegaskan komitmen perusahaan untuk mempekerjakan lebih dari 50% tenaga kerja lokal dan mendukung pertumbuhan ekonomi ramah lingkungan di Indonesia.

Sebagai kawasan industri terintegrasi dengan tiga Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), KITB menawarkan keunggulan infrastruktur seperti akses jalur Trans Jawa dan pelabuhan modern. Kombinasi tenant multinasional ini semakin memperkuat posisi KITB sebagai simbol percepatan pembangunan nasional, sekaligus mendukung Indonesia sebagai destinasi investasi global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: