Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Harga Emas Dunia Meroket, Pasar Optimistis Soal Arah Kebijakan The Fed

Harga Emas Dunia Meroket, Pasar Optimistis Soal Arah Kebijakan The Fed Kredit Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Warta Ekonomi, Jakarta -

Harga logam mulia global termasuk harga emas kompak menguat pada perdagangan di Senin (9/12). Hal ini tidak terlepas dari ekspektasi terkait dengan kebijakan yang diambil oleh sejumlah bank sentral global, khususnya dari China dan Amerika Serikat (AS).

Dilansir Selasa (10//12), berikut ini adalah data pergerakan sejumlah harga logam mulia global. Tercatat semua komoditas logal mulia mengalami kenaikan yang signifikan:

  • Emas Spot: Naik 1,2% ke level US$2.665,39 per ounce,
  • Emas Berjangka AS: Naik 1,1% menjadi US$2.688,40 per ounce
  • Perak Spot: Naik 3,4% ke level US$32,04 per ounce.
  • Platinum: Meningkat 2% menjadi US$945,68 per ounce.
  • Palladium: Melonjak 2,9% ke level US$983,93 per ounce.

Head of Market Analysis StoneX, Rhona O’Connell mengatakan bahwa pasar tengah optimis bahwa kebijakan pemangkasan suku bunga akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed). Meski begitu, ia memperingatkan potensi koreksi jika hal sebaliknya justru diambil oleh bank sentral dari AS.

“Jika Bank Sentral (The Fed) mengambil langkah hati-hati, harga emas bisa tertekan untuk sementara waktu. Namun, saya optimis harga emas akan tetap kuat dalam jangka menengah,” jelas O’Connell.

Adapun People’s Bank of China (PBOC) secara mengejutkan kembali membeli emas setelah enam bulan vakum. Pasar melihat hal tersebut sebagai tanda awal bank sentral dunia akan kembali menambah cadangan emas mereka.

Ekspektasi tersebut tidak terlepas dari memanasnya situasi geopolitik di Timur Tengah. Perebutan Damaskus oleh milisi terkait pada akhir pekan lalu menciptakan ketidakpastian global yang semakin meningkat. Hal ini diyakini telah meningkatkan permintaan aset aman seperti emas.

Baca Juga: BRI dan BSI Diusulkan Jadi Bank Emas Pertama Indonesia

Kombinasi dari pembelian bank sentral, kebijakan moneter yang longgar, dan ketegangan geopolitik diperkirakan akan menjaga harga emas tetap tinggi dalam waktu dekat. Namun, investor disarankan untuk mewaspadai potensi volatilitas, terutama menjelang keputusan suku bunga The Fed.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Aldi Ginastiar

Advertisement

Bagikan Artikel: