Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Menko Airlangga Sampaikan Strategi Pemerintah Hadapi Tantangan Ekonomi Global

Menko Airlangga Sampaikan Strategi Pemerintah Hadapi Tantangan Ekonomi Global Kredit Foto: Uswah Hasanah
Warta Ekonomi, Jakarta -

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan strategi Pemerintah dalam menjawab tantangan ekonomi global dan memastikan pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan di Indonesia dalam forum Bisnis Indonesia Economic Outlook 2025.

Menko Airlangga menekankan fokus utama Pemerintah saat ini memperkuat fundamental ekonomi domestik melalui pengelolaan inflasi, mendorong konsumsi, serta meningkatkan investasi. Sektor manufaktur menjadi salah satu andalan yang akan terus didorong.

Baca Juga: BI Sampaikan Survei Penjualan Eceran November 2024

“Tentu tantangannya adalah dengan investasi sebesar 30%, kemudian dengan ICOR yang sekitar 6,5% maka pertumbuhan kita memang sekitar 5%. Tetapi kalau produktivitas kita bisa tingkatkan, kemudian juga kalau kita terus melakukan pembangunan infrastruktur yang terkoneksi antara basis infrastruktur dan daerah produksi, tentu kita bisa menekan ICOR lebih ke bawah. Apalagi kalau ICOR kita bisa sampai kembali ke 4 dengan investasi 32%, maka angka 8% itu bisa dicapai,” tutur Menko Airlangga saat menyampaikan keynote speech, dikutip dari siaran pers Kemenko Perekonomian, Selasa (10/12).

“Itu adalah upaya Pemerintah agar seluruh infrastruktur yang terbangun terkoneksi dengan sarana produksi. Baik itu pelabuhan, pelabuhan udara, kemudian juga pelabuhan laut dan kawasan-kawasan industri dan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). KEK itu menjadi formula untuk tumbuh cepatnya ekonomi di Asia Pasifik,” imbuh Menko Airlangga.

Pemerintah melakukan transformasi ekonomi melalui optimalisasi KEK dengan realisasi investasi mencapai Rp242,5 triliun, di mana 24 KEK telah dikembangkan untuk mempercepat hilirisasi dan industrialisasi. KEK Gresik misalnya, akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga dan menghasilkan 60 ton emas. KEK menjadi kunci dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang cepat dan inklusif.

Selain itu, Menko Airlangga juga menyoroti sektor pariwisata sebagai pilar penting dalam menciptakan pertumbuhan yang inklusif. Penurunan tarif tiket domestik sebesar 10% dan rencana mengembalikan penerbangan langsung ke destinasi utama seperti tanjung kelayang di Bangka Belitung, Labuan Bajo, dan Mandalika diharapkan mampu meningkatkan kunjungan wisatawan.

Kemudian, sebagai bagian dari komitmen yang kuat untuk melakukan transisi energi dan mewujudkan energi bersih, Pemerintah mempercepat adopsi energi terbarukan di antaranya melalui mandatory B35 yang akan di-upgrade ke B40 tahun depan, serta pengembangan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Indonesia terus berkomitmen mengurangi emisi karbon hingga 30 juta ton CO2 per tahun, yang tentu selaras dengan target global.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: