- Home
- /
- Kabar Sawit
- /
- Energi
Tak Cuma Hemat Devisa, Biodiesel B35 Sukses Tambah Nilai Ekonomi Rp15,82 Triliun
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Yuliot Tanjung mengungkapkan bahwa pemanfaatan Biodiesel-B35 pada tahun 2023 tembus 12,2 juta Kilo Liter (KL). Meski baru dimandatori pada Agustus 2023, pemanfaatan B35 di periode ini telah mampu menghemat devisa negara sebesar Rp120,5 Triliun.
”Adapun manfaat ekonomi dari realisasi biodiesel pada tahun 2023 tersebut (yaitu) terjadi penghematan devisa negara sebesar Rp120,5 triliun dan dalam pasokan bahan bakar terutama diesel, nilai tambah dan lapangan kerja,” ucap Yuliot saat Hilir Migas Conference & Expo dan BPH Migas Awards 2024 di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Baca Juga: Menengok Sejarah Biodiesel di Indonesia
Yuliot menegaskan bahwa program pemanfaatan bahan bakar nabati (BBN), dalam hal ini biodiesel – B35 merupakan langakah strategis mewujudkan swasembada energi, sebagaimana dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita pembangunan nasional.
Program B35 merupakan kebijakan yang mewajibkan pencampuran 35 persen biodiesel ke dalam bahan bakar solar. Biodiesel ini berasal dari minyak nabati, seperti minyak kelapa sawit, yang kemudian dicampur dengan solar untuk menghasilkan bahan bakar yang lebih ramah lingkungan.
Pengolahan minyak kelapa sawit mentah (CPO) menjadi biodiesel ini disebut sukses menghasilkan nilai tambah sebesar Rp15,82 triliun di tahun 2023.
Baca Juga: Pembangunan Pabrik Bioethanol, Dinilai Jadi Langkah Penting PNRE
Dengan berbagai manfaat tersebut, dalam acara Pertamina Portfolio Forum 2024, Rabu (4/12) Yuliot menyebut bahwa target pemanfaatan B35 akan ditingakatkan menjadi 12,5 juta KL di tahun 2025.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement