Harga logam mulia global termasuk harga emas mencatat penurunan signifikan pada perdagangan di Selasa (17/12). Hal in, dipicu oleh ekspektasi terkait suku bunga serta penguatan dari Dolar Amerika Serikat (AS).
Dilansir Rabu (18/12), berikut adalah catatan pergerakan sejumlah harga logam mulia termasuk emas. Semua logam mulia kompak mengalami koreksi:
- Emas Spot: Melemah 0,3% ke level US$2.644,84 per ons.
- Emas Berjangka AS: Turun 0,3% menjadi US$2.661,00 per ons.
- Perak spot: Turun 0,4% menjadi US$30,39 per ons.
- Platinum: Melemah 0,5% ke US$931,17 per ons.
- Paladium: Anjlok 1,2% ke US$935,19 per ons.
Analis Pasar Forex.com, Fawad Razaqzada mengatakan pasar tengah waspada terhadap keputusan yang akan diambil oleh Federal Reserve (The Fed). Meski awalnya ekspektasi pemangkasan suku bunga akan diambil oleh bank setral, hal tersebut mulai tergucang menyusul data terbaru penjualan ritel untuk November.
Data penjualan ritel pada bulan tersebut naik lebih dari perkiraan bahkan menyentuh 0,7%. Hal ini menjadi tanda masih kuatnya perekonomian domestik dan bisa menjadi alasan bank sentral menunda pemangkasan suku bunga.
“Pertanyaannya, The Fed akan lebih hawkish atau dovish daripada yang diperkirakan pasar? Dengan kondisi politik saat ini, bank sentral mungkin akan lebih berhati-hati dalam langkah-langkah berikutnya," ungkapnya.
Adapun indeks dolar tercatat naik 0,1%, hal ini membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya. Imbal hasil obligasi juga mencapai level tertinggi dalam empat minggu terakhir, hal tersebut semakin mengurangi daya tarik emas sebagai aset tanpa imbal hasil.
Baca Juga: Naik Tipis, Hasil Rapat The Fed Bakal Jadi Penentu Arah Dolar AS
Dengan fokus pasar pada keputusan bank sentral, volatilitas harga emas dan logam mulia lainnya kemungkinan akan berlanjut hingga akhir minggu.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement