Harga kontrak minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO) mengalami koreksi pada perdagangan Senin (30/12) di Bursa Malaysia Derivatives (BMD).
Baca Juga: BMKG Prediksi Iklim 2025 Ideal Buat Produktivitas Sawit, Namun Perlu Antisipasi
Penurunan harga ini terutama dipicu oleh aksi profit taking serta permintaan ekspor yang cenderung melemah secara musiman.
Dilansir Selasa (31/12), kontrak berjangka minyak kelapa sawit mencatat pelemahan sebagai berikut:
- Januari 2025: Turun 50 Ringgit Malaysia menjadi 4.925 Ringgit Malaysia per ton.
- Februari 2025: Terkoreksi 67 Ringgit Malaysia menjadi 4.714 Ringgit Malaysia per ton.
- Maret 2025: Anjlok 73 Ringgit Malaysia ke 4.551 Ringgit Malaysia per ton.
- April 2025: Jatuh 67 Ringgit Malaysia menjadi 4.392 Ringgit Malaysia per ton.
- Mei 2025: Terpangkas 61 Ringgit Malaysia menjadi 4.192 Ringgit Malaysia per ton.
Dealer Minyak Sawit, David Ng mengatakan bahwa beberapa faktor utama menjadi katalis koreksi perdagangan kali ini.
Baca Juga: Hadapi Tahun Baru, Sawit Sumbermas (SSMS) Siap Naikkan Laba hingga 80% di 2025
Para trader mengambil keuntungan setelah kenaikan harga baru-baru ini serta melemahnya permintaan musiman dari pasar ekspor menjadi penekan utama pada harga CPO.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Advertisement