Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Dibangun oleh APLN, Kini Mal Central Park Dimiliki oleh Perusahaan Jepang Ini

Dibangun oleh APLN, Kini Mal Central Park Dimiliki oleh Perusahaan Jepang Ini Kredit Foto: Istimewa
Warta Ekonomi, Jakarta -

Sebagai salah satu pusat perbelanjaan ikonik di Jakarta Barat, Central Park telah lama dikenal sebagai destinasi belanja dan gaya hidup. Dengan luas total 188.077 m² dan area pertokoan sebesar 125.626 m², mal ini dinobatkan sebagai yang terbesar di Jakarta menurut Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI). 

Central Park bukan hanya sekadar mal, tetapi juga bagian dari kawasan Podomoro City di Grogol Petamburan, Jakarta Barat, yang mencakup apartemen, hotel, dan ruang perkantoran. Kawasan ini dihuni oleh lebih dari 20 ribu jiwa sehingga terasa sebagai pusat aktivitas ramai.

Pada awalnya, Central Park dimiliki oleh Trihatma Kusuma Haliman melalui PT Agung Podomoro Land Tbk (Agung Podomoro Group), sebuah perusahaan pengembang properti ternama di Indonesia. Agung Podomoro Group juga bertanggung jawab atas pembangunan pusat perbelanjaan terkenal lainnya, seperti Senayan City dan Thamrin City. 

Namun, pada tahun 2022, terjadi perubahan besar dalam kepemilikan Central Park. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) memutuskan untuk menjual 85% saham di PT CPM Asset Indonesia, pengelola Central Park, kepada Hankyu Hanshin Properties Corp., sebuah perusahaan Jepang terkemuka di bidang properti. Transaksi senilai Rp 4,5 triliun ini dilakukan melalui anak usaha Hankyu Hanshin, yaitu CPM Asset Japan LLC. Setelah transaksi ini, Hankyu Hanshin Properties menguasai 71,42% saham PT CPM Asset Indonesia, sementara APLN masih memegang 28,58% saham.

Baca Juga: Dari Bisnis hingga Politik, Ini Kiprah Keluarga Sampetoding Pemilik Siner Group

Trihatma Kusuma Haliman, sebagai perwakilan dari APLN, menyatakan bahwa kolaborasi dengan Hankyu Hanshin Properties merupakan langkah strategis untuk mengoptimalkan potensi Central Park. Ia percaya bahwa dengan menggabungkan keahlian kedua pihak, Central Park dapat terus berkembang dan mempertahankan posisinya sebagai mal terbaik di kelasnya.

Setelah transformasi, Central Park tetap menjadi pusat perbelanjaan yang menarik perhatian banyak orang. Dengan total luas area yang dapat disewakan lebih dari 128 ribu m² dan tingkat okupansi yang mencapai hampir 95% pada Agustus 2022, mal ini terus menjadi pilihan utama masyarakat Jakarta. Selain itu, lokasinya yang strategis di kawasan Podomoro City menambah nilai lebih bagi pengunjung dan penyewa.

Meski kini berada di bawah pengelolaan internasional, mal ini tetap mempertahankan daya tariknya sebagai destinasi belanja dan gaya hidup yang memenuhi kebutuhan masyarakat.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Tag Terkait:

Advertisement

Bagikan Artikel: