Perpaduan kopi dan susu sudah lama menjadi favorit pecinta minuman di seluruh dunia. Namun, siapa sangka rasa manis alami gula aren bisa mengubah pengalaman menikmati kopi menjadi begitu istimewa?
Kisah di balik fenomena kopi susu gula aren ini dimulai dari tangan seorang visioner, Andanu Prasetyo, pemilik Toko Kopi Tuku, yang dikenal sebagai pelopor inovasi ini sejak 2015.
Andanu, yang akrab dengan dunia kopi sejak lama, memiliki rasa penasaran tinggi terhadap minuman ini. Sebelum mendirikan Toko Kopi Tuku, ia memulai perjalanan kopinya dengan mendirikan Toodz House, sebuah kafe kecil di depan lokasi cabang pertama Toko Kopi Tuku di Cipete. Di sinilah Andanu mengasah nalurinya dalam menciptakan rasa yang unik.
Salah satu momen penting adalah ketika ia menemukan inspirasi dari abang penjual cendol. “Pak Andanu mencoba berbagai jenis gula, dari gula supermarket hingga gula pasar, sampai akhirnya bertemu abang-abang cendol yang menggunakan gula aren cair. Ide ini diimplementasikan ke dalam kopi dan ternyata rasanya cocok di lidah pelanggan,” cerita Eleonora Ancilla, Junior Brand Manager Toko Kopi Tuku saat ditemui di Jakarta Coffee Week 2023 lalu.
Hasilnya, lahirlah rasa baru yang tidak hanya nikmat tetapi juga mengusung keunikan khas Indonesia.
Baca Juga: BNI dan PMO Kopi Nusantara Dorong Optimalisasi Ekosistem Kopi di Temanggung
Kopi Susu Tetangga
Salah satu menu andalan Toko Kopi Tuku adalah Kopi Susu Tetangga, yang kini menjadi simbol keakraban Toko Kopi Tuku dengan pelanggannya.
Uniknya, nama ini tidak muncul begitu saja. Awalnya, minuman ini diberi nama “Es Kopi Susu Andanu”, mengacu pada keinginan Andanu menciptakan minuman yang cocok untuk tetangga di Cipete. Namun, nama tersebut dianggap terlalu personal sehingga diganti menjadi Kopi Susu Tetangga.
Tak disangka, popularitas Kopi Susu Tetangga meroket. Dalam sehari, di cabang Bintaro saja, bisa terjual hingga 2.000 gelas. Secara keseluruhan, Toko Kopi Tuku mampu menjual 42.000 hingga 50.000 gelas kopi setiap harinya di 42 cabang.
Larisnya menu ini tidak hanya dari bahan baku terpilih, tetapi juga karena proses penyajiannya dirancang lebih efisien dengan pre-mixing. Kopi, susu, krimer, dan gula aren dicampur dalam kondisi segar sehingga pelanggan dapat langsung menikmati minuman tanpa harus menunggu lama.
Selain Kopi Susu Tetangga, Toko Kopi Tuku menawarkan berbagai pilihan menu, mulai dari Es Kopi Hitam Tetangga, Cappuccino, hingga Kopi Filter. Namun, yang membuat Toko Kopi Tuku istimewa bukan hanya menunya, melainkan juga semangatnya untuk terus menciptakan “kesenangan minum kopi” di tengah masyarakat.
Saat pandemi melanda, Toko Kopi Tuku menghadapi tantangan besar karena berkurangnya pelanggan yang datang langsung ke toko. Namun, situasi ini justru memunculkan ide baru: kopi literan dengan nama Tukucur.
Produk Tukucur dirancang untuk memenuhi kebutuhan pecinta kopi yang tidak bisa keluar rumah. “Kami melihat bahwa kebiasaan minum kopi orang Indonesia tidak berhenti meski lockdown. Dengan Tukucur, pelanggan bisa menikmati kopi Toko Kopi Tuku hingga tiga hari di rumah,” ujar Cilla.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement