Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

PGE Targetkan 1,5 GW Panas Bumi pada 2030

PGE Targetkan 1,5 GW Panas Bumi pada 2030 Kredit Foto: PGE
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) menetapkan target ambisius untuk mengelola kapasitas pembangkit listrik panas bumi sebesar 1,5 Giga Watt (GW) pada tahun 2030. Target ini merupakan bagian dari upaya perusahaan memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia, yang menyumbang 40% dari total kapasitas panas bumi dunia.

"Kita punya target tahun 2026 mencapai 1 GW, kemudian di tahun 2030 mencapai 1,5 GW," kata Direktur Operasi PGE, Ahmad Yani, di Jakarta, Selasa (14/1/2025).

PGE juga memiliki visi jangka panjang untuk mengelola hingga 3 GW panas bumi di masa mendatang. Tahun ini, PGE akan menambah kapasitas sebesar 55 Mega Watt (MW) dari Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Lumut Balai Unit 2, yang terletak di Kabupaten Muara Enim dan Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. Penambahan tersebut akan meningkatkan kapasitas total PGE menjadi 727 MW.

Baca Juga: PGE Bakal Kelola 727 MW Panas Bumi Tahun Ini, Berikut Sebaran Pembangkitnya

“Kita sudah ada tahap-tahapannya dan juga quick win program. Geothermal ini kan resource-based business. Jadi, kalau tidak ada resource, ya tidak akan ada pengembangan. Kita di PGE sudah ready. Resource-nya sudah ada, tinggal kita monetize menjadi realisasi,” ujar Ahmad Yani.

Baca Juga: PNRE dan PGE Sepakati Jual Beli Karbon Volume 3 Sebesar 390 Ribu Ton CO2e

Ahmad Yani menegaskan, pencapaian target ini memerlukan dukungan penuh dari berbagai pemangku kepentingan. Kolaborasi dengan mitra strategis juga menjadi kunci pengembangan bisnis panas bumi di Indonesia. Langkah ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan ketahanan energi melalui pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT).

"Tentu saja semua ini perlu dukungan kerja sama dari semua pihak. Kita tidak bisa berdiri sendiri. Kita terbuka untuk bekerja sama dan berkolaborasi dengan partner-partner untuk mengembangkan bisnis geothermal ini. Indonesia punya potensi besar, resource yang melimpah, dan captive market yang besar untuk geothermal,” tutup Ahmad Yani.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Rahmat Dwi Kurniawan
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: