
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) bersiap melakukan aksi korporasi besar pada 2025 dengan menggelar program pembelian kembali saham (buyback) senilai maksimal Rp3 triliun. Rencana ini akan menggunakan kas internal perusahaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Perkiraan jumlah nilai Buyback 2025 sebesar-sebesarnya Rp3.000.000.000.000,- yang berasal dari kas internal Perseroan sesuai peraturan yang berlaku," ujar manajemen dalam keterbukaan informasi, Jumat (31/1/2025).
Rencana buybackakan diajukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 11 Maret 2025 dan jika disetujui, pelaksanaannya akan dimulai 12 Maret 2025 hingga 11 Maret 2026.
Baca Juga: Sudah Setor Rp10,8 Triliun ke Negara, Bos BRI Pamer ke Sri Mulyani: Ini Baru Uang Muka, Bu!
BBRI akan membeli sahamnya sendiri baik di Bursa Efek maupun di luar Bursa Efek, dengan metode pembelian yang dapat dilakukan secara bertahap atau sekaligus, tergantung pada harga saham yang dianggap wajar.
"Pelaksanaan buyback 2025 dan jumlah keseluruhan treasury stock yang dimiliki Perseroan tidak akan melebihi 10% dari jumlah modal yang ditempatkan dalam Perseroan sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku," terang manajemen.
Saham hasil buyback ini akan dialokasikan secara selektif kepada pekerja berprestasi serta manajemen dengan kinerja yang baik. Selain itu, ketentuan lock-up bisa diberlakukan setelah pengalihan saham, dan penerima saham treasury dapat dikenakan pembayaran sesuai harga wajar pada saat pemberian saham (grant date).
Baca Juga: Bakal Delisting, Panasia Indo (HDTX) Bersiap Buyback 39,76 Juta Lembar Saham
Manajemen mengungkap, kondisi likuiditas dan permodalan Perseroan akan menjadi pertimbangan utama dalam pelaksanaan buyback, dengan tetap mematuhi regulasi yang berlaku.
"Pelaksanaan buyback 2025 tidak menyebabkan kekayaan bersih Perseroan menjadi lebih kecil dari jumlah modal yang ditempatkan, ditambah cadangan wajib yang telah disisihkan. Selain itu, buyback juga tidak berdampak signifikan pada pendapatan dan biaya operasional Perseroan," ungkapnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri
Advertisement