Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Catat! Mulai Besok Cek Kesehatan Gratis Bisa Dinikmati di Seluruh Indonesia

Catat! Mulai Besok Cek Kesehatan Gratis Bisa Dinikmati di Seluruh Indonesia Kredit Foto: WE
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah akan mulai menjalankan program cek kesehatan gratis pada 10 Februari 2025. Program ini akan tersedia di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan bahwa program ini dirancang untuk mencakup seluruh populasi Indonesia, mulai dari bayi baru lahir hingga lansia, dengan skema pemeriksaan bertahap berdasarkan kelompok usia.

“Dilakukannya di mana? Di 10.000 puskesmas dan 15.000 klinik yang sudah bekerja sama dengan BPJS,” ujar Budi usai melaporkan perkembangan program tersebut kepada Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (5/2/2025).

Untuk anak-anak di bawah 6 tahun dan di atas usia sekolah, pemeriksaan akan dilakukan pada saat ulang tahun, dengan toleransi waktu satu bulan. Sementara itu, anak usia sekolah akan menjalani pemeriksaan saat mereka masuk sekolah. Jenis pemeriksaan pun bervariasi sesuai tahapan usia. Bayi baru lahir akan mendapatkan enam jenis screening, balita delapan jenis, anak usia SD hingga SMA antara 11 hingga 13 jenis, sedangkan dewasa dan lansia akan mendapatkan 19 jenis pemeriksaan.

Baca Juga: Program Cek Kesehatan Gratis Besutan Prabowo Bisa untuk Deteksi Dini Kanker dan Kejiwaan

“Mungkin yang baru-baru, misalnya screening jiwa, kan dulu kita nggak pernah screen tuh. Sekarang screening jiwa mulai anak sekolah, SD udah kita screening. Karena kita juga hasil survei kesehatan yang terakhir lihat bahwa ternyata banyak, 1 dari 10 kita punya gangguan anxiety atau depresi yang wajib jadi itu kita screening juga,” jelas Budi.

Selain itu, program ini juga mencakup pemeriksaan kanker bagi kelompok usia di atas 40 tahun. Pemeriksaan difokuskan pada kanker payudara dan serviks bagi perempuan, serta kanker paru dan kolorektal bagi laki-laki.

Baca Juga: Investasi Kesehatan: Menjaga Imun Tubuh untuk Hindari Biaya Besar di Masa Sakit

Menkes Budi mengakui bahwa program ini membutuhkan anggaran besar. Awalnya, pemerintah telah menyiapkan dana sebesar Rp4,7 triliun, namun anggaran tersebut sempat mengalami pemotongan karena adanya berbagai prioritas belanja negara.

“Kalau ternyata memang butuh, kita minta tambahan. Karena memang sekarang kan prioritas spending-nya beliau juga sedang banyak,” kata Budi.

Meski begitu, ia memastikan bahwa dana tahap awal sudah tersedia sehingga program bisa berjalan sesuai rencana.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: