
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengungkap alasan di balik pengangkatan Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya sebagai Direktur Utama Perum Bulog, menggantikan Wahyu Suparyono.
Erick menilai, kinerja Dirut sebelumnya masih belum maksimal, terutama dalam memenuhi target pembelian gabah sebesar 3 juta ton. Sehingga sebagai langkah penyegaran di tubuh Bulog pergantian dilakukan guna mengoptimalkan pencapaian target penyerapan gabah dan memperkuat ekosistem pangan nasional.
“Sama seperti kemarin keputusan pembelian gabah untuk 3 juta ton. Kita lihat datanya masih kurang maksimal. Kita lakukan penyegaran. Dan tentu peran dari ekosistem tadi kan sama,” ujar Erick di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (10/2/2025).
Baca Juga: Mayjen TNI Novi Helmy Dilantik Jadi Dirut Bulog, Begini Reaksi Mabes TNI
Ia menekankan bahwa berdasrkan data, serapan gabah yang masih kecil menjadi alasan utama perlunya pergantian kepemimpinan di Bulog. Erick berharap, di bawah kepemimpinan yang baru, Bulog dapat mencapai target yang telah ditetapkan secara lebih optimal.
“Dari data-data serapannya masih kecil. Ya perlu ada penyegaran. Dan perlu semua supporting system untuk memastikan penugasan ini maksimal,” lanjutnya.
Lebih jauh, Erick menegaskan bahwa kebijakan ini sejalan dengan tujuan pemerintah dalam mencapai swasembada pangan. Ia menyoroti pentingnya penyerapan hasil panen petani agar tidak berdampak pada anjloknya harga gabah yang bisa merugikan petani.
“Karena yang terpenting jangan sampai sekarang, saat kita menuju swasembada beras, yang selama ini kita impor, akhirnya serapannya tidak maksimal, harga gabahnya turun, dan petani kasihan. Akhirnya mereka kapok menanam,” tegas Erick.
Baca Juga: Baru 5 Bulan Menjabat, Dirut BULOG Dicopot! Ini Sosok Penggantinya
Sementara itu, Mayor Jenderal TNI Novi Helmy Prasetya mengonfirmasi bahwa dirinya masih aktif sebagai prajurit TNI saat ditunjuk sebagai Direktur Utama Perum Bulog.
“Ya masih aktif, ya,” ujar Novi usai rapat koordinasi Perum Bulog dan Kementerian Pertanian di Kantor Kementerian Pertanian, Jakarta, Minggu (9/2/2025).
Ia juga mengungkapkan bahwa penunjukannya sebagai Dirut Bulog merupakan bagian dari arahan pimpinan. Namun, saat ditanya lebih lanjut mengenai siapa pimpinan yang dimaksud, Novi enggan memberikan jawaban lebih spesifik.
Menurutnya, tugas utama yang diberikan adalah mempercepat pencapaian swasembada pangan, termasuk memastikan Bulog dapat menyerap gabah dari petani sesuai dengan instruksi pemerintah.
“Ya kita kan mau swasembada pangan ke depan, ya kan. Saya pokoknya, saya kan ditugaskan menjadi Dirut (Bulog), kita laksanakan, gitu ya,” ujarnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement