Kredit Foto: Reuters/Toru Hanai
Pemerintah Jepang buka suara terkait dengan kebijakan tarif sebesar 25% terhadap komoditas baja dan aluminium yang diterapkan oleh Amerika Serikat (AS). Pihaknya meminta pengecualian terhadap kebijakan tersebut.
Dilansir dari Reuters, Rabu (12/2), Menteri Industri Jepang, Yoji Muto mengungkapkan bahwa pihaknya telah secara resmi mengajukan hal tersebut kepada Donald Trump. Hal ini guna menjaga ekosistem industri terkait dari kedua belah pihak agar tetap berjalan dengan stabil.
Baca Juga: Bakal Gunakan Kakao dan Ubi Lokal, Toko Kue Asal Jepang Chateraise Bangun Pabrik Baru di Bekasi
Adapun langkah ini menyusul hal serupa yang telah dilakukan oleh Pemerintah Australia. Negara tersebut juga mengajukan penguajuan agar dikecualian dalam kebijakan tarif 25% untuk baja dan aluminium ke AS.
Sebelumnya, Trump mengatakan tarif 25% untuk baja dan aluminium ini tanpa pengecualian alias bersifat universal. Nemun dirinya kemudia akan memberikan pertimbangan terhadap permintaan pengecualian yang diajukan oleh Australia.
Baca Juga: Ajinomoto Tawarkan Beasiswa Penuh S2 ke Jepang, Ini Syaratnya!
Adapun Trump mengatakan dirinya tak masalah diancam perang dagang akibat penerapan kebijakan tarif ini. Ia menilai kebijakan tarif ini perlu diterapkan untuk melindungi industri dalam negeri AS.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement
