Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Belajar dari Kasus eFishery, IPO Dinilai Bisa Mendorong Transparansi Perusahaan

Belajar dari Kasus eFishery, IPO Dinilai Bisa Mendorong Transparansi Perusahaan Kredit Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Warta Ekonomi, Jakarta -

Industri startup Indonesia tercoreng oleh kasus eFishery yang melakukan fraud dan manipulasi laporan keuangan. Untuk memulihkan kepercayaan investor, diperlukan penerapan tata kelola perusahaan, salah satunya melalui go public. 

Analis Strategi Institute Fauzan Luthsa mengatakan bahwa go public atau Initial Public Offering (IPO), selain tujuannya memperoleh pendanaan dari pasar modal, juga akan meningkatkan transparansi. 

“Aksi ini memperkuat kredibilitas perusahaan, dari kasus eFishery ini kita belajar banyak. Tanpa GCG akan rawan manipulasi dan salah satu tujuan IPO adalah transparansi perusahaan,” jelasnya, Kamis (20/2).

Ia menambahkan, penerapan valuasi perusahaan yang IPO melibatkan banyak pihak, sehingga meminimalisir skema fraud. “Memang tidak menjamin, tapi ini memitigasi banyak hal negatif dan turut diawasi oleh BEI dan OJK.”

Baca Juga: eFishery Berhenti Beroperasi, Ribuan Petani Ikan Terancam Gagal Panen

Fauzan mengatakan, banyak perusahaan menengah setelah IPO semakin berkembang bisnisnya dan pembayaran pajak ke negara pun semakin meningkat. “Jika prosesnya diikuti sesuai aturan, maka tidak akan sulit dan kesempatan menembus pasar global pun terbuka,” tambahnya.

Di saat yang bersamaan, ia juga mengkritisi laman e-IPO keterbukaan Informasi BEI yang sejak sebulan terakhir tidak memperlihatkan antrian calon emiten, “Emiten yang IPO pada Januari lalu penawaran umumnya itu pada Desember. Padahal target BEI tahun ini terdapat 66 calon emiten. Malah kita melihatnya bursa lebih banyak memamerkan perusahaan beraset jumbo melantai, jika seperti ini kita patut skeptis jumlah calon emiten tidak akan capai target.”

Pada 2024 lalu, jumlah calon emiten yang melantai terhitung di bawah target. Hal serupa dikhawatirkan terulang pada tahun ini. 

“Semoga BEI kembali mengaktifkan program go big with go public yang menyasar perusahaan-perusahaan menengah agar diversifikasi skala calon emiten merata,” tutupnya.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Editor: Amry Nur Hidayat

Advertisement

Bagikan Artikel: