- Home
- /
- Government
- /
- Government
Resmi Luncurkan Danantara, Presiden Prabowo: Bukan Sekadar Badan Pengelola Investasi!
Kredit Foto: Sekretariat Presiden
Setelah penundaan sejak November 2024, Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, akhirnya meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada hari ini, 24 Februari 2025, pukul 10.00 WIB, di Halaman Tengah Istana Merdeka.
Peluncuran ini menandai babak baru dalam upaya Indonesia untuk mengoptimalkan pengelolaan kekayaan nasional demi kesejahteraan rakyat. Danantara resmi berdiri setelah Rapat Paripurna DPR pada Selasa (4/2) mengesahkan Rancangan Undang-Undang tentang Badan Usaha Milik Negara (RUU BUMN) menjadi undang-undang.
Dalam sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa Danantara bukan sekadar badan pengelola investasi, melainkan sebuah instrumen pembangunan nasional yang bertujuan mengubah cara Indonesia mengelola kekayaan bangsa.
"Danantara Indonesia hari ini memiliki arti yang sangat penting. Ini bukan sekadar dana investasi, melainkan alat pembangunan nasional yang harus mampu mengubah cara kita mengelola kekayaan demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia," ujar Prabowo.
Danantara dirancang untuk menjadi tulang punggung industrialisasi dan hilirisasi Indonesia. Presiden Prabowo menekankan bahwa Indonesia tidak ingin lagi menjadi pemasok bahan mentah bagi negara lain.
"Kita tidak mau lagi menjual sumber alam kita dengan harga murah. Kita tidak mau hanya menjadi sumber raw material bagi bangsa lain. Kita bertekad untuk menjadi negara maju," tegasnya.
Badan ini digadang-gadang akan menjadi mesin penggenjot ekonomi Indonesia. Danantara dipersiapkan untuk mengelola aset hingga US$980 miliar atau setara Rp15.978 triliun. Dana yang dikelola oleh Danantara akan diinvestasikan dalam lebih dari 20 proyek nasional yang berdampak tinggi.
Proyek-proyek ini diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan, lapangan kerja berkualitas, dan kemakmuran jangka panjang bagi masyarakat Indonesia. "Proyek-proyek ini akan menjadi bagian dari industrialisasi dan hilirisasi kita, menciptakan manfaat nyata bagi bangsa," tambah Prabowo.
Presiden Prabowo juga menyoroti keberhasilan pemerintahannya dalam 100 hari pertama memimpin. Dalam kurun waktu tersebut, pemerintah berhasil mengamankan lebih dari Rp300 triliun (sekitar USD20 miliar) dalam bentuk tabungan negara.
Baca Juga: Danantara Resmi Berdiri, Hipmi: Ini Bisa Jadi Game Changer!
Dana ini sebelumnya terhambat oleh inefisiensi, korupsi, dan belanja yang kurang tepat sasaran. "Kami telah membuktikan komitmen kami dalam mengelola kekayaan negara dengan disiplin keuangan yang ketat dan tata kelola yang bertanggung jawab," ujarnya.
Dana yang berhasil diamankan tersebut akan dialokasikan untuk dikelola oleh Danantara. Hal ini menandai langkah konkret pemerintah dalam memastikan bahwa kekayaan negara digunakan secara optimal untuk kepentingan rakyat.
Peluncuran Danantara tidak lepas dari tantangan. Presiden Prabowo mengakui bahwa korupsi dan inefisiensi masih menjadi musuh utama dalam pengelolaan kekayaan negara. Namun, ia optimistis bahwa dengan tata kelola yang baik dan transparan, Danantara dapat menjadi motor penggerak pembangunan nasional. "Kita harus memastikan bahwa setiap rupiah yang dikelola Danantara memberikan manfaat maksimal bagi rakyat," tegasnya.
Masyarakat Indonesia pun menaruh harapan besar pada Danantara. Dengan fokus pada proyek-proyek strategis yang berdampak tinggi, diharapkan Danantara dapat menjadi katalisator bagi transformasi ekonomi Indonesia, dari negara yang bergantung pada ekspor bahan mentah menjadi negara industri yang maju dan berdaya saing global.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Amry Nur Hidayat
Advertisement