Alasan Industri Mobil Thailand Anjlok Parah di Januari 2025

Federasi Industri Thailand (FTI) baru-baru ini mengejutkan pasar otomotif dengan laporannya terkait dengan produksi mobil dari negaranya yang anjlok saat mengawali tahun dari 2025.

Juru Bicara Divisi Industri Otomotif FTI, Surapong Paisitpattanapong menyebutkan bahwa produksi mobil secara tahunan anjlok sebesar 24,63% atau 107.103 unit di Januari 2025. Penurunan ini melanjutkan pelemahan produksi dari bulan sebelumnya yang sudah turun hingga 17,37% di Desember 2024.

Baca Juga: VW Varian Buzz LWB, Mobil Legendaris Muncul Lagi dengan Harga Fantastis

"Saya sangat terkejut. Angka produksi benar-benar rendah," kata Surapong Paisitpattanapong, dilansir dari Reuters, Selasa (25/2).

Meski menjadi basis produksi sejumlah perusahaan otomotif kelas dunia, lemahnya penjualan domestik hingga ekspor yang tergerus persaingan dengan mobil-mobil produksi negara lain terus menekan industri kendaraan di Thailand.

Di sisi lain, kebijakan kredit mobil yang lebih ketat akibat tingginya utang rumah tangga juga ikut serta dalam melemahkan industri terkait.

Adapun penjualan mobil domestik secara tahunan juga ikut turun 12,26% atau 48.092 unit di Januari 2025. Penurunan tersebut juga meneruskan pelemahan serupa yang terjadi hingga 20,94% di Desember 2025.

Thailand juga mencatatkan pelemahan ekspor mobil secara tahunan hingga 28,13% atau 62.321 unit di Januari 2025. Pelemahan ini juga meneruskan koreksi bulan lalu yang turun hingga 15,46% di Desember 2024.

Surapong Paisitpattanapong mengatakan pihaknya kini akan  memantau dengan cermat kebijakan pemerintah yang diharapkan dapat membantu kredit otomotif hingga dinamika geopolitik, khususnya dari Amerika Serikat (AS).

Baca Juga: Punya Mobil Antik dan Vespa Tua, Intip Garasi Bos Danantara

AS diketahui memberikan ancaman yang mengkhawatirkan untuk industri kendaraan mobil menyusul rencananya untuk menerapkan tarif impor mobil yang akan diberlakukan mulai 2 April 2025.