Kredit Foto: Kemenparekraf
MAP melalui anak perusahaan yang dibentuknya seperti Sogo, Seibu, Galeries Lafayette, dan Alun-Alun Indonesia telah bermitra dengan UMKM dan menyerap produk lokal baik berupa fesyen untuk wanita dan pria, dekorasi rumah, kosmetik, aksesori, dan beragam perlengkapan fesyen lainnya. Saat ini, kemitraan dengan UMKM fesyen terus meningkat karena tren gaya hidup. Bahkan, dari 365 merek yang ada, sebesar 81 persen adalah merek lokal.
“Terkadang memang pelaku UMKM sulit menemukan ritel untuk memasok produknya. Sebaliknya, pengusaha ritel juga terkendala dalam menemukan produk yang berkualitas baik. MAP sangat menghargai usaha Kementerian Perdagangan dalam mempertemukan kami dengan supplier yang berpotensi dan mengkurasi agar jalinan bisnis dapat terealisasi,” ungkap Handaka.
Usaha perdagangan eceran atau ritel, sebagai bagian utama dari konsumsi domestik di bawah naungan Kementerian Perdagangan, akan terus meningkatkan potensinya. Handaka menyampaikan terima kasih kepada Mendag Budi yang telah mendorong usaha ritel untuk mendukung pemerintah menuju target pertumbuhan ekonomi 8 persen. Upaya ini ditempuh dengan menyerap lebih banyak produk dalam negeri dan UMKM sesuai dengan segmen pasar masing-masing toko.
“Tidak tertutup kemungkinan ada peluang ekspor dari produk tersebut, dan hal ini yang juga telah dilakukan MAP. Kiranya volume bisnis yang dihasilkan dapat terus meningkat untuk penyerapan tenaga kerja dan pertumbuhan ekonomi Indonesia,” imbuh Handaka.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Advertisement