Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Investor Asing Kabur, BEI dan OJK Lakukan Ini untuk Stabilkan Pasar Modal

Investor Asing Kabur, BEI dan OJK Lakukan Ini untuk Stabilkan Pasar Modal Kredit Foto: Cita Auliana
Warta Ekonomi, Jakarta -

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus mengalami gejolak dalam beberapa waktu terakhir. Setelah saham-saham emiten mengalami tekanan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan bahwa Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah mengkaji kebijakan buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, mengungkapkan bahwa langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pasar modal Indonesia.

"Tentunya yang diharapkan adalah menjaga confidence di pasar," ujar Jeffrey di Gedung BEI, Jakarta, Senin (3/3/2025).

Baca Juga: IHSG Nyungsep, OJK dan BEI Langsung Tunda Short Selling

IHSG tercatat turun 4,67% dalam sepekan pada periode 21–27 Februari 2025. Sejak awal tahun, investor asing membukukan aksi jual bersih (net sell) sebesar Rp19 triliun.

Jeffrey menyatakan bahwa kebijakan buyback dapat membantu menahan tekanan jual dan meningkatkan harga saham di pasar.

"Oh iya, kalau memang ada program buyback, tentu diharapkan harga sahamnya akan naik karena ada peningkatan permintaan di pasar," jelasnya.

Baca Juga: OJK Kaji Buyback Saham Tanpa RUPS, Bos ADRO Siap Gas!

Ke depan, BEI akan terus membangun komunikasi dengan investor global maupun domestik guna menjaga stabilitas pasar. Jeffrey menegaskan bahwa penguatan basis investor ritel menjadi salah satu strategi utama BEI dalam menghadapi gejolak pasar.

"Untuk investor ritel, teman-teman bisa melihat sendiri bagaimana kami terus mengembangkan investor ritel agar basis investor domestik kita menjadi lebih solid," tambahnya.

Selain kebijakan buyback, BEI juga mendukung penuh kebijakan baru OJK terkait penundaan short selling di pasar modal guna menekan volatilitas saham.

"Kemudian, kalau short selling ditunda, tentu itu diharapkan mengurangi suplai jangka pendek," pungkas Jeffrey.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Cita Auliana
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: