Amerika Serikat Peringatkan Ancaman Ransomware Medusa, Sekali Kena Bisa Tekor Lebih dari US$10.000

Biro Investigasi Federal (FBI) dan Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS (CISA) baru-baru ini mengeluarkan peringatan terhadap skema ransomware berbahaya bernama Medusa.
Dilansir dari Associated Press, Senin (17/3), 300 korban dalam berbagai sektor telah menjadi korban ransomware-as-a-service Medusa. Hal ini terutama karena ancamannya datang menggunakan kampanye phishing untuk mencuri kredensial korban.
Baca Juga: Berani-beraninya Senggol Trump, Dubes ini Diusir dari Amerika Serikat
Pelaku Medusa yang telah masuk ke dalam sistem akan menjalankan strategi pemerasan ganda (double extortion), yakni mengenkripsi data korban dan mengancam untuk mempublikasikannya jika tebusan tidak dibayarkan.
Medusa juga mengoperasikan situs kebocoran data yang menampilkan daftar korban beserta hitungan mundur menuju publikasi informasi yang dicuri.
“Tuntutan tebusan diposting di situs tersebut, dengan tautan langsung ke dompet kripto afiliasi Medusa,” kata FBI dan CISA.
Selain itu, korban diberikan opsi untuk menunda publikasi data dengan membayar US$10.000 dalam mata uang kripto untuk memperpanjang hitungan mundur selama satu hari.
Baca Juga: 43 Negara Di-blacklist Amerika Serikat, Ada yang Dibatasi, Ada Juga yang Dilarang Total
Adapun Sejak Februari 2025, Medusa telah menyerang berbagai sektor, termasuk medis, pendidikan, hukum, asuransi, teknologi, dan manufaktur.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Aldi Ginastiar
Tag Terkait:
Advertisement