
PT Kreasi Jasa Persada, anak usaha Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN), kembali meningkatkan kepemilikan sahamnya di PT Petrosea Tbk (PTRO). Sepanjang Maret 2025, akuisisi dilakukan dalam beberapa tahap dengan total nilai lebih dari Rp865 miliar.
CEO Petrindo Jaya Kreasi, Michael, menyatakan bahwa keputusan ini didasarkan pada keyakinan terhadap kinerja dan prospek Petrosea ke depan.
“Sebagai salah satu perusahaan EPC dan kontraktor tambang yang memiliki serangkaian value chain yang solid, Petrosea hadir sebagai mitra usaha mumpuni yang dapat mendukung perkembangan berbagai industri upstream maupun downstream di Indonesia,” ujarnya, Jakarta, Rabu (19/3/2025).
Akuisisi dimulai pada 4 dan 5 Maret 2025, ketika Kreasi Jasa Persada membeli 39.718.000 saham dengan harga rata-rata Rp 3.030,66 per saham, sehingga total nilai akuisisi mencapai Rp 120,37 miliar.
Baca Juga: Kucurkan Rp310,12 Miliar, Anak Usaha CUAN Terus Perkuat Cengkeraman di Petrosea (PTRO)
Langkah ini berlanjut pada 6 dan 7 Maret 2025 dengan pembelian 48.545.800 saham pada harga rata-rata Rp 3.306,84, senilai Rp 160,53 miliar. Pada 10 dan 11 Maret 2025, perusahaan kembali mengakuisisi 8.269.900 saham dengan harga rata-rata Rp 3.263,46, total Rp 26,99 miliar.
Selanjutnya, pada 12 dan 14 Maret 2025, sebanyak 105.223.100 saham diakuisisi dengan harga rata-rata Rp 2.947,33, mencapai total Rp 310,12 miliar.
Akuisisi terbesar dilakukan pada 17 Maret 2025, dengan pembelian 72.104.600 saham di pasar reguler pada harga rata-rata Rp 2.815,10 serta 65.000.000 saham di pasar negosiasi dengan harga rata-rata Rp 3.500,00, total Rp 247,50 miliar.
Setelah transaksi ini, jumlah saham Petrosea yang dimiliki CUAN melalui Kreasi Jasa Persada naik menjadi 4.461.485.400 saham, setara dengan 44,234% hak suara.
Baca Juga: Lagi! Pengendali Petrosea Beli Puluhan Juta Saham PTRO, Kepemilikannya Tembus Segini
Di sisi lain, kinerja keuangan CUAN menunjukkan peningkatan signifikan sepanjang 2024. Perusahaan membukukan laba bersih sebesar US$160,78 juta, melonjak 929,28% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya US$15,62 juta. Pendapatan juga melesat 718,56% menjadi US$801,72 juta dari sebelumnya US$97,94 juta.
Sementara itu, Petrosea mencatat total nilai kontrak (backlog) sebesar Rp 64,3 triliun pada 2024, rekor tertinggi sepanjang lebih dari lima dekade perusahaan beroperasi. Beberapa kontrak besar yang diraih antara lain kerja sama dengan PT Pasir Bara Prima senilai Rp 17,4 triliun, proyek Ubadari, Tangguh EGR/CCUS & Tangguh Onshore Compression (UCC) senilai Rp 4,6 triliun, serta proyek pembangunan tambang Blok Pomalaa dengan PT Vale Indonesia Tbk senilai Rp 2,8 triliun. Selain itu, Petrosea juga menerbitkan obligasi dan sukuk senilai Rp 1,5 triliun pada 2024 untuk memperkuat struktur pendanaan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Annisa Nurfitri
Editor: Annisa Nurfitri
Tag Terkait:
Advertisement