Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Petani Dapat Kepastian Harga, Bulog Siap Serap Jagung 1 Juta Ton

Petani Dapat Kepastian Harga, Bulog Siap Serap Jagung 1 Juta Ton Kredit Foto: Antara/Siswowidodo
Warta Ekonomi, Jakarta -

Pemerintah resmi menugaskan Perum Bulog untuk menyerap hingga 1 juta ton jagung sepanjang tahun 2025 guna bisa memperkuat Cadangan Jagung Pemerintah (CJP).

Sebagaimana yang tercantum dalam Keputusan Kepala Badan Pangan Nasioanl (Bapanas) Nomor 18 Tahun 2025, Harga Pembelian Pemerintah (HPP) ditetapkan sebesar Rp5.500 per kilogram.

Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas, menyampaikan bahwa keputusan ini telah disepakati dalam Rapat Koordinasi Penyerapan Jagung di Jakarta. 

"Angka 1 juta ton ini sekitar 5,8 persen dari total proyeksi produksi jagung nasional tahun depan yang diperkirakan mencapai 17 juta ton. Jumlah ini sudah diperhitungkan agar tetap memberikan dampak, tetapi tidak terlalu membebani pasar," ujar Zulhas, Senin (24/3/2025).

Baca Juga: Kolaborasi dengan Polri, PalmCo Optimalkan Lahan Replanting Sawit untuk Tanam Jagung

Sementara itu, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), produksi jagung pipilan kering dengan kadar air 14% diprediksi meningkat sebesar 41,38% pada triwulan pertama di tahun 2025 dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Produksi pada Januari diperkirakan mencapai 1,33 juta ton, Februari 1,39 juta ton, dan Maret 2,08 juta ton.

Bulog, selain menyerap jagung, juga ditargetkan menyalurkan sebanyak 250 ribu ton melalui mekanisme Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) guna menjaga keseimbangan stok dan harga di pasar. Langkah ini diharapkan mampu memberikan kepastian harga bagi petani serta menjaga ketersediaan jagung di dalam negeri.

Baca Juga: Stok Beras Aman Jelang Lebaran, Bulog Intensif Serap Gabah Petani

Lebih lanjut, Zulhas mengklaim jika penetapan HPP Rp5.500 per kilogram bisa memberikan keuntungan bagi para petani sekaligus memastikan Bulog dapat memenuhi target penyerapan yang telah ditentukan. Kebijakan tersebut, kata dia, menjadi langkah strategis untuk menstabilkan harga di tingkat petani dan konsumen dengan meningkatnya produksi jagung itu sendiri.

Pemerintah pun menegaskan komitmennya untuk terus memantau perkembangan pasar dan kesiapan Bulog dalam menyerap jagung dari petani. 

"Kita ingin memastikan pasokan jagung cukup, harga stabil, dan petani tidak dirugikan," pungkasnya.

 

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Uswah Hasanah
Editor: Annisa Nurfitri

Advertisement

Bagikan Artikel: