Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Ekspor Gerabah Inovatif ke Jepang Bukti UMKM RI Mampu Penuhi Ekspektasi Pasar Global

Ekspor Gerabah Inovatif ke Jepang Bukti UMKM RI Mampu Penuhi Ekspektasi Pasar Global Kredit Foto: Wafiyyah Amalyris K
Warta Ekonomi, Jakarta -

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melepas ekspor perdana dua produk gerabah inovatif dari usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) asal Jawa Timur ke Jepang di Surabaya pada Jumat (21/3/2025).

Dua produk tersebut adalah bola tumbuh pot (bobupot) produksi Green Galeria Indonesia asal Surabaya dan pot terakota produksi UD Gerabah Merah dari Malang.

Baca Juga: Tingkatkan Kapitalisasi Ekosistem Ekraf, Kemenekraf Kolaborasi dengan KEK Singhasari

Kedua produk dirancang dengan mempertimbangkan aspek keberlanjutan, estetika modern, serta menggunakan bahan alami dan berkelanjutan seperti bambu, tanah liat, dan arang sekam.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Fajarini Puntodewi yang memimpin pelepasan ekspor secara daring di Jakarta mengatakan ekspor perdana ini menjadi bukti bahwa UMKM Indonesia mampu bersaing dan memenuhi ekspektasi pasar internasional. 

Terlebih lagi, pasar Jepang terkenal dengan standarnya yang tinggi dan sangat selektif dalam menerima produk asing.

“Ekspor perdana produk gerabah inovatif dari Jawa Timur berhasil membuktikan bahwa hasil kreasi  UMKM Indonesia dapat diterima di pasar Jepang yang dikenal selektif dan memiliki standarnya yang tinggi. Kami harap, ekspor perdana ini menjadi awal dari perluasan pasar global bagi lebih banyak UMKM,” ujar Puntodewi, dikutip dari siaran pers Kemendag, Kamis (27/3).

Bobupot merupakan pot media tanam cerdas berbentuk bola untuk tanaman. Wadah ini memilki  tekstur berbahan alami yang dilapisi bahan hasil daur ulang, seperti serabut kelapa, batu kerikil,  pasir putih, serta abu dan arang kayu (charcoal) untuk dalam ruangan. Produk ini diekspor dengan nilai USD 46.799 pada ekspor perdananya ke Jepang. 

Sementara itu, pot terakota merupakan media taman berbahan baku tanah liat dengan ukuran kecil untuk ditempatkan di dalam ruangan (rumah). Produk ini pun diekspor perdana ke Jepang dengan nilai USD 1.512.

Puntodewi mengungkapkan, ekspor ini merupakan tindak lanjut dari Pekan Pengembangan Ekspor  Nasional yang digelar Kemendag bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jawa Timur, Bank  Jatim, Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), dan serta Export Center Surabaya. Kegiatan ini dilaksanakan di Surabaya, Jawa Timur pada 3—6 Desember 2024 lalu. 

Selain itu, pelepasan ekspor kedua produk gerabah ini bagian dari program UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Dengan program ini, Kemendag mendorong UMKM untuk naik kelas melalui inovasi dan ekspor.

“Keberhasilan ekspor perdana ini juga menjadi bukti nyata efektivitas program UMKM BISA Ekspor  dalam mendorong UMKM Indonesia untuk berani menembus pasar global dan memperluas jangkauan produknya,” kata Puntodewi.

Puntodewi melanjutkan, UMKM BISA Ekspor memberikan pelatihan, pendampingan, serta akses  pasar internasional bagi pelaku UMKM agar mampu menghadapi tantangan ekspor. Program ini  mencakup peningkatan daya saing produk ekspor, peningkatan kapasitas sumber daya manusia  (SDM) ekspor, dan perluasan pasar yang diperlukan agar produk dapat diterima di pasar global.

“Kemendag melalui program UMKM BISA Ekspor terus memberikan dukungan bagi UMKM yang ingin mengembangkan pasarnya ke luar negeri. Dengan pendampingan yang tepat, UMKM Indonesia diharapkan semakin siap bersaing di tingkat internasional,” imbuh Puntodewi.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya

Advertisement

Bagikan Artikel: