Kredit Foto: Instagram/Donald Trump
Menyiasati kebijakan tarif resprokal 32 persen yang diterapkan Presiden Amerika Serikat Donald Trump, pakar otomotif dari ITB Yannes Martinus Pasaribu menyarankan agar pelaku industri otomotif Indonesia perlu mengambil langkah-langkah strategis.
"Seperti diversifikasi pasar ekspor secara agresif ke kawasan ASEAN, Timur Tengah, dan Afrika serta berbagai negara yang terganggu oleh kebijakan Trump tersebut," kata dia dikutip dari Antara.
Yannes menyebut, pasar-pasar yang terganggu oleh kebijakan Trump dapat menawarkan peluang besar bagi industri otomotif Indonesia untuk tetap tumbuh di tengah tantangan global.
Meski demikian, agar produk Indonesia bisa bersaing di kancah global perlu meningkatkan kualitas produk, inovasi desain, dan efisiensi biaya produksi.
Yannes melihat peluang itu ada di pengembangan komponen EV (Electric Vehicle) dan HEV (Hybrid Electric Vehicle) yang harus dimanfaatkan untuk memasuki rantai pasok global.
Ia menilai Indonesia perlu memanfaatkan keunggulan kompetitif ini secara maksimal untuk memperkuat posisinya di pasar global, khususnya pasar AS.
"Mengingat tren global yang semakin beralih ke kendaraan ramah lingkungan, Indonesia perlu memasuki rantai pasok global di sektor ini. Kolaborasi yang erat antara pemerintah, pelaku industri, dan lembaga riset menjadi kunci untuk mengatasi tantangan ini dan berpotensi untuk memperkuat daya saing industri otomotif kita di kancah internasional," tutupnya.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Editor: Ferry Hidayat
Tag Terkait:
Advertisement