UN Tourism CAP-CSA ke-37 Resmi Dibuka di Jakarta, Bahas Pengembangan Pariwisata Asia-Pasifik

Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana secara resmi membuka Joint Commission Meeting untuk Komisi UN Tourism untuk Asia Timur dan Pasifik (CAP) dan Komisi UN Tourism untuk Asia Selatan (CSA) di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta, pada Selasa (15/4/2025).
Pada ajang tahunan CAP dan CSA yang ke-37 itu, Indonesia mendapat kehormatan sebagai tuan rumah salah satu pertemuan penting bagi sektor pariwisata di Kawasan Asia-Pasifik.
Baca Juga: Bahlil Bantah Ada Matahari Kembar di Kabinet Merah Putih, 'Semua Kendali Ada di Presiden Prabowo'
“Selama dua hari ke depan, kita akan melakukan sejumlah diskusi dan pembahasan mengenai agenda utama yang akan membentuk masa depan pengembangan pariwisata di kawasan Asia-Pasifik,” kata Menpar, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Selasa (15/4).
Para delegasi yang hadir, akan terlibat dalam the 37th Joint Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia and the Pacific & the UN Tourism Commission for South Asia (37th CAP-CSA); the 56th Meeting of the UN Tourism Commission for East Asia & the Pacific (56th CAP); the 60th Meeting of the UN Tourism Commission for South Asia (60th CSA); serta Networking Dinner pada hari pertama (15/4).
Kemudian, terdapat Konferensi Regional Pariwisata PBB yang dijadwalkan pada hari kedua (16/4), dengan fokus utama pembahasan mengenai kebijakan pariwisata pada ekonomi sirkular. Forum yang difasilitasi oleh pakar pariwisata PBB ini akan memberikan wawasan berharga tentang tren global dan regional dalam investasi pariwisata.
“Ini akan menjadi kesempatan yang tepat untuk berbagi best practice sebagai upaya memperluas pengetahuan dan pengalaman kolektif kita, terutama dalam memajukan ekonomi sirkular untuk pengembangan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan,” kata Menpar.
Menteri Pariwisata Widiyanti mengajak para delegasi untuk memanfaatkan kesempatan ini untuk berkontribusi lebih dalam bagi masa depan sektor pariwisata, khususnya di wilayah Asia-Pasifik.
“Partisipasi aktif para delegasi tentu akan memainkan peran penting dalam mendorong perubahan positif, tidak hanya untuk masing-masing negara tetapi juga untuk komunitas Asia-Pasifik yang lebih luas,” harap Menteri Pariwisata Widiyanti.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, mengatakan saat ini kondisi global mengalami banyak ketidakpastian. Sehingga pertemuan ini sangat tepat dilangsungkan untuk mengurangi dampak dari ketidakpastian global, khususnya di sektor pariwisata agar tidak mempengaruhi pertumbuhan global.
Pemerintah Indonesia berkomitmen menempuh jalur kerja sama dengan semua negara dan memahami bahwa setiap negara memiliki perhatiannya sendiri. Namun, Indonesia percaya bahwa kekuatan kolaborasi dapat membuat bangsa ini menjadi lebih kuat dan sejahtera bersama.
“Pariwisata adalah sektor yang tidak hanya memberikan manfaat ekonomi tetapi juga manfaat sosial dan budaya. Jadi mari kita bekerja dan menggunakan pertemuan ini untuk berkolaborasi di antara kita untuk membahas langkah strategis promosi pariwisata dan dapat peningkatan pertumbuhan ekonomi, inklusivitas, dan melestarikan lingkungan kita,” kata Airlangga.
Sekretaris Jendral PBB, Zurab Pololikashvili, mengatakan Kawasan Asia Pasifik telah berhasil bangkit kembali semakin kuat dari dampak jangka panjang dari krisis terbesar dalam sejarah sektor pariwisata.
Tercatat pada tahun 2024, Kawasan Asia Pasifik menyambut 316 juta wisatawan internasional. Jumlah ini meningkat 33 persen atau sebanyak 78 juta kedatangan wisatawan dibanding tahun 2023.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement