Menu
News
EkBis
New Economy
Kabar Finansial
Sport & Lifestyle
Kabar Sawit
Video
Indeks
About Us
Social Media

Naik Tipis, Laba BBTN Capai Rp903,71 Miliar pada Kuartal I 2025

Naik Tipis, Laba BBTN Capai Rp903,71 Miliar pada Kuartal I 2025 Kredit Foto: BTN
Warta Ekonomi, Jakarta -

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) memulai tahun 2025 dengan mencatatkan kinerja positif, meski pertumbuhan labanya tergolong tipis. Pada kuartal I 2025, BBTN berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp903,71 miliar, naik 5,05% dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp860,19 miliar.

Laporan keuangan per 31 Maret 2025 menunjukkan bahwa pendapatan bunga dan bagi hasil BBTN turut mengalami peningkatan, dari Rp3,19 triliun di kuartal I 2024 menjadi Rp3,77 triliun.

Salah satu faktor utama yang mendorong pencapaian ini adalah peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan yang mencapai Rp363,11 triliun, naik 5,5% secara tahunan (yoy) dari Rp344,24 triliun. Sektor perumahan masih menjadi andalan utama BTN dalam penyaluran kredit.

Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Lengkap Pembagian Dividen Tunai Bank Tabungan Negara (BBTN)

Lebih lanjut, Perseroan terus berupaya menurunkan biaya dana dan meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan, termasuk ke segmen bermargin tinggi. Berkat strategi ini, BTN mencatatkan peningkatan margin bunga bersih (net interest margin/NIM) dari 3,3% di kuartal I 2024 menjadi 3,6% di kuartal pertama tahun ini.

Namun, BTN tetap waspada menjaga likuiditas di tengah ketatnya persaingan pasar. Rasio loan-to-deposit ratio (LDR) tercatat turun menjadi 94,4% dari 96,2% pada periode yang sama tahun lalu.

Baca Juga: Tumbuh 5,5%, Kredit BTN Tembus Rp363,11 Triliun di Kuartal I 2025

Meskipun demikian, peningkatan pada sisi kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) turut mendongkrak total aset BBTN menjadi Rp468,53 triliun, tumbuh 3,2% yoy dibandingkan Rp454,01 triliun di kuartal I 2024.

Jika dibandingkan dengan posisi akhir tahun lalu pada 31 Desember 2024, total aset BBTN justru sedikit turun dari Rp469,61 triliun. Adapun liabilitas juga turun menjadi Rp405,91 triliun dari sebelumnya Rp407,79 triliun. Sementara itu, ekuitas perseroan tercatat meningkat menjadi Rp33,53 triliun dari Rp32,57 triliun.

Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.

Penulis: Belinda Safitri
Editor: Belinda Safitri

Advertisement

Bagikan Artikel: