Dukung Agenda Prioritas Prabowo, Alumni Unpad Luncurkan Buku Bertajuk Kedaulatan Pangan

Kedaulatan atau swasembada pangan telah menjadi agenda prioritas Presiden Prabowo Subianto yang akan dicapai dalam masa pemerintahannya. Pasalnya, Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris sudah saatnya mewujudkan kedaulatan pangan dan tidak lagi mengimpor atau bergantung sumber makanan dari negara-negara luar.

Merespons hal ini, Alumni Angkatan Tujuh Lima Fakultas Pertanian (TULIP) Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung, baru saja meluncurkan buku berjudul “Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Pangan Nasional Menuju Kedaulatan Pangan."

Hadir dalam peluncuran buku tersebut para  tokoh senior Fakultas Pertanian Unpad, antara lain Dr. Ir. Burhanuddin Abdullah, MA, Gubernur BI 2003-2008 yang juga Tim Sukses Presiden Prabowo Subianto; Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia, DEA, Rektor Unpad Periode 2007-2015; Dekan Fakutas Pertanian Unpad, Dr. Ir. Meddy Rachmadi, M.P.; serta Ketua Umum Keluarga Alumni Fakultas Pertanian (KAFP) Unpad, Ir. Rudi Rubijaya, S.P., M.Sc.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Indonesia Selangkah Menuju Kedaulatan Pangan

Menurut Ir. Laksmo Imawanto, Ketua  Alumni Angkatan Tujuh Lima Fakultas Pertanian (TULIP) UNPAD, yang juga Ketua Dewan Kehormatan Nasional (DKN) 2018-2022 Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (INKINDO), penerbitan buku ini adalah dalam rangka memperingati ulang tahun ke-50 atau Tahun Emas Alumni TULIP UNPAD.  Judul buku “Pokok-Pokok Pikiran Ketahanan Pangan Nasional Menuju Kedaulatan Pangan” disesuaikan dengan salah satu Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, dimana Swasembada Pangan menjadi salah satu prioritas.

“Kami berharap buku ini dapat menjadi salah satu masukan dalam penyusunan kebijakan pemerintah saat ini. Buku setebal 442 halaman ini, merupakan  himpunan tulisan dari para Akedmisi, Peneliti, Praktisi, dan  ASN yang berkecimpung di bidang pertanian,” jelas Laksmo yang dikutip di Jakarta, Rabu (30/4/2025).

Dalam sesi bedah buku, Rektor Universitas Islam Jakarta - Prof. Dr. Ir. Raihan, M.Si, yang juga Alumni TULIP UNPAD, mengungkapkan bahwa buku ini tidak sekedar menyampaikan informasi atau opini, tapi menawarkan agenda kebijakan, peta jalan, dan model alternatif pembangunan pangan nasional. Ini menjadikannya lebih dari sekadar bunga rampai gagasan; ini adalah blueprint partisipatif dari para alumni perguruan tinggi.

Yang menarik dari buku ini adalah keterlibatan para alumni yang telah berkiprah lintas dekade dan disiplin. Refleksi penting lainnya yang muncul dari buku ini adalah bahwa pangan seharusnya tidak lagi ditempatkan semata sebagai komoditas ekonomi atau alat politik, tapi sebagai hak asasi manusia, sebagai alat perjuangan kedaulatan bangsa, dan sebagai cermin keberadaban suatu negara.

“Di tengah maraknya budaya akademik yang hanya mengejar publikasi ilmiah, buku ini hadir sebagai produk pengetahuan yang aplikatif, reflektif, dan kontekstual. Ia tidak lahir di menara gading, tapi dari praktik, pengalaman, dan dedikasi lintas waktu,” kata Prof. Raihan.

Selanjutnya Prof. Raihan menegaskan, buku ini tidak hanya menyoroti permasalahan, tetapi juga menyodorkan solusi praktis dan aplikatif, menjadikannya sumber inspirasi dan rujukan kebijakan. Buku ini seharusnya dibaca oleh para pengambil kebijakan, dosen, mahasiswa, petani milenial, hingga pemimpin daerah. Karena apa yang ditawarkan di sini bukan hanya gagasan, tetapi juga pengalaman, kebijakan, dan inovasi yang sudah teruji.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Indonesia Selangkah Menuju Kedaulatan Pangan

Baca Juga: Berpotensi Cacat Hukum, Pakar Hukum Unpad Soroti Penyitaan Lahan Sawit

“Saya ingin menutup dengan dua kata kunci: apresiasi dan estafet. Buku ini adalah wujud kepedulian lintas generasi alumni Unpad terhadap masa depan bangsa, dan semestinya menjadi estafet intelektual dan tanggung jawab moral bagi generasi berikutnya - terutama di bidang pertanian dan pangan,” tegas Prof. Raihan.