
Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa melaksanakan “Gerakan Wisata Bersih (GWB)” di kawasan Danau Toba di dua lokasi pada 4 hingga 5 Mei 2025.
Dua lokasi tersebut yaitu kawasan Amphiteater Waterfront City Pangururan yang dilaksanakan pada 4 Mei 2025 dengan melibatkan kurang lebih 340 peserta dan kawasan Pantai Bebas Parapat pada 5 Mei 2025 yang diikuti sekitar 500 peserta.
Baca Juga: Berangsur Pulih, Layanan Transfer Antarbank di JakOne Mobile Bisa Digunakan Kembali
Tak hanya kegiatan bersih-bersih dengan konsep gotong royong, juga terdapat edukasi lingkungan dan pengelolaan sampah berbasis komunitas, serta penyediaan fasilitas kebersihan.
Wamenpar Ni Luh dalam sambutannya di Danau Toba, Senin (5/5/2025), mengatakan Gerakan Wisata Bersih menjadi salah satu aksi bersama untuk mengatasi persoalan kebersihan di destinasi wisata.
“Ini adalah program prioritas dari Kemenpar untuk destinasi-destinasi wisata. Ini merupakan upaya kita dalam mendorong gerakan bersama untuk menjaga kebersihan setiap destinasi wisata," kata Wakil Menteri Ni Luh Puspa, dikutip dari siaran pers Kemenpar, Selasa (6/5).
Kebersihan menjadi salah satu perhatian wisatawan dalam memilih destinasi yang nyaman. Kebersihan juga menjadi tolak ukur dalam indeks kinerja pariwisata atau Travel Tourism Development Index (TTDI).
Peringkat Indonesia dalam TTDI telah berhasil naik 10 peringkat dari 32 ke peringkat 22. Namun salah satu pilar penilaian TTDI lain yakni health dan hygiene, Indonesia masih tergolong rendah. Bahkan di kawasan Asia, nilai Indonesia juga masih di bawah rata-rata.
Melalui program unggulan Kemenpar, Gerakan Wisata Bersih diharapkan dapat memberikan dampak nyata dan jangka panjang terhadap citra dan lingkungan pariwisata Indonesia.
Danau Toba sebagai destinasi prioritas nasional yang juga bagian dari UNESCO Global Geopark (UGGp) memiliki potensi yang harus dijaga keberlanjutannya. Lingkungan yang bersih dan lestari menjadi fondasi utama dalam memberikan kenyamanan wisatawan, memperkuat daya tarik destinasi, serta mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Menjaga kebersihan dan kelestarian destinasi bukan hanya sebuah keharusan, melainkan investasi strategis untuk mewujudkan cita-cita besar pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan.
"Mudah-mudahan setelah proses aktivasi ini masyarakat lebih sadar tentang wisata, lebih sadar tentang gerakan wisata bersih ini dan ke depan, gotong-royong ini bisa terus berjalan,” kata Ni Luh Puspa.
Dalam pelaksanaan Gerakan Wisata Bersih di Waterfront City Pangururan, kegiatan ini didukung penuh oleh Pemerintah Kabupaten Samosir dan PT Astra International Tbk yang turut berperan aktif dalam membangun iklim pariwisata berkelanjutan.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Simalungun, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar juga turut mendukung pelaksanaan Gerakan Wisata Bersih di Pantai Bebas Parapat.
Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar ikut memperkuat peran pengelolaan sampah melalui kolaborasi dengan bank sampah setempat.
Para peserta aksi Gerakan Wisata Bersih berasal dari berbagai elemen masyarakat, komunitas, pelaku usaha pariwisata, pemerintah daerah, serta stakeholder terkait. Ini menunjukkan tumbuhnya kesadaran kolektif akan pentingnya menjaga lingkugan destinasi di Danau Toba.
"Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pemerintah Daerah atas dukungan yang luar biasa, juga mitra strategis kami tidak hanya di Gerakan Wisata Bersih, tapi juga di desa-desa wisata yang saat ini terus kita tingkatkan kualitasnya," kata Ni Luh Puspa.
Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, mengatakan dalam membangun pariwisata tidak hanya mengenai membangun infrastruktur dan fasilitas lainnya. Pariwisata juga dibangun dari hal-hal sederhana yaitu menjaga kebersihan.
Mau Berita Terbaru Lainnya dari Warta Ekonomi? Yuk Follow Kami di Google News dengan Klik Simbol Bintang.
Penulis: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Editor: Ulya Hajar Dzakiah Yahya
Tag Terkait:
Advertisement